Mewaspadai Melonjaknya Covid di Masa Liburan Akhir Tahun 2023
Arsip - Masyarakat melakukan perjalanan mudik menggunakan bus antarkota--ANTARA/HO-Kemenhub
BACA JUGA:Mewujudkan Pemilu tanpa Pilu
Sementara itu, 5 daerah tujuan perjalanan terbesar yaitu Jawa Timur 15,18 persen (16,34 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 13,80 persen (14,86 juta orang), Jawa Barat 11,62 persen (12,51 juta orang), Jabodetabek 9,19 persen (9,89 juta orang), dan D.I Yogyakarta 8,92 persen (9,60 juta orang).
Adapun puncak arus pergi/keberangkatan diprediksi terjadi pada Sabtu (23 Desember 2023) sebanyak 11,62 persen (12,5 juta orang), Sabtu (30 Desember 2023) sebanyak 11,43 persen (12,31 juta orang), dan Jumat (22 Desember 2023) sebanyak 8,22 persen (8,85 juta orang). Selanjutnya, puncak arus balik diprediksi terjadi pada Selasa (2 Januari 2024) sebanyak 18,96 persen (20,41 juta orang), Senin (1 Januari 2024) sebanyak 16,92 persen (18,21 juta orang), dan Selasa (26 Desember 2023) sebanyak 11,16 persen (12,01 juta orang).
Titik krusial penanganan arus pergerakan masyarakat saat arus mudik salah satunya berada di Jalur Trans Jawa, sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik. Persiapan yang harus dilakukan adalah manajemen rekayasa lalu lintas baik di jalan tol maupun non-tol, pengendalian pasar tumpah, optimalisasi rest area di jalan tol dan jembatan timbang sebagai tempat istirahat.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub tentang potensi pergerakan masyarakat di masa libur Natal dan Tahun Baru, jalur yang diprediksi paling banyak dilalui kendaraan mobil adalah Tol Trans Jawa (31,66 persen), Tol Cipularang (19,12 persen), dan Tol Jagorawi (15 persen). Sedangkan jalur yang paling banyak dilalui sepeda motor adalah jalur alternatif lainnya (35,41 persen) dan Jalur Bogor-Puncak-Cianjur (Bopunjur) sebesar 34,72 persen.
Mewaspadai Lonjakan Covid
Satu hal yang saat ini perlu mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat saat liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 adalah munculnya kembali wabah COVID-19 mengingat kasus COVID-19 di Asia Tenggara kini sedang mengalami tren peningkatan, di antaranya Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 6.223 pasien atau meningkat 0,1 persen dalam sepekan terakhir.
Laman Infeksi Emerging Kemenkes RI menyatakan, kasus COVID-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sebanyak 298 pasien dalam sepekan terakhir. Kemenkes juga melaporkan sebanyak 6.647.428 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan kasus kematian dilaporkan mencapai 161.926 kasus atau setara 2,4 persen.
Kementerian Kesehatan sudah meminta masyarakat untuk segera memanfaatkan 4,1 juta dosis vaksin COVID-19 yang disediakan untuk mencegah peningkatan kasus menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Diharapkan dengan telah divaksin maka setiap orang mempunyai kekebalan yang cukup untuk melakukan perjalanan, sehingga tidak tertular dan menjadi sumber penularan selama perjalanan dan ketika kembali.
Kemenkes menerbitkan pula surat edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan COVID-19 bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri, khususnya yang mempunyai risiko tertular COVID-19 akibat interaksi dengan orang lain dari berbagai negara.
Kemenkes menerbitkan lima panduan pencegahan COVID-19 yang dapat diterapkan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
BACA JUGA:Bidadari yang Berselendang Bianglala
Pertama, masyarakat yang batuk flu segera melakukan tes COVID-19. Jika hasilnya positif lakukan isolasi mandiri dan akses telemedisin setelah mendapatkan notifikasi dari Kemenkes.