Menunggu Pembuktian Patrick Kluivert di Bulan Maret
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert menunjukkan jersey Timnas Indonesia yang bertuliskan namanya saat acara perkenalan Pelatih Baru Timnas Indonesia di Jakarta, Minggu (12/1/2025)-Muhammad Adimaja/tom.-ANTARA FOTO
Pemain-pemain yang dipanggil Patrick Kluivert di timnas Indonesia berpotensi berbeda dari yang selama ini diandalkan oleh Shin Tae-yong.
BACA JUGA:Berjuang Menyerap Gabah Petani
Kriteria paling utama Kluivert adalah setiap pemain yang dipanggilnya di bulan Maret nanti adalah pemain yang memiliki level kebugaran pertandingan yang baik. Dalam artian lain, yang dimaksud Kluivert adalah pemain yang rutin bermain di klubnya.
Kata top skor keempat sepanjang masa timnas Belanda dengan 40 gol itu, hal-hal semacam ini sifatnya sangat penting.
Karena tanpa atau jarang bermain, kematangan teknik, mentalitas, hingga pengambilan keputusan pemain tak terasah dengan baik.
Pernyataan ini setidaknya akan sedikit memprediksi nama-nama yang dulu jarang bermain di klubnya tapi selalu dipanggil ke timnas pada era Shin tak akan terjadi lagi di rezim Kluivert.
Sebagai contoh, Pratama Arhan dulu selalu dipanggil Shin kendati mantan pemain PSIS Semarang itu hanya bermain empat kali selama berseragam Tokyo Verdy dan hanya bermain selama empat menit bersama Suwon FC.
Dan oleh karena itu, Arhan memilih hijrah ke Thailand, kompetisi dengan level lebih rendah dari Jepang dan Korea Selatan, untuk membela Bangkok United demi jam terbang tinggi.
BACA JUGA:Olahraga dan Estetika pada Jepretan Kamera
Setelah didatangkan Bangkok pada 7 Januari, debut yang dinanti Arhan tak berlangsung lama seperti di dua klub sebelumnya. Karena lima hari setelah diresmikan, pemilik caps terbanyak di timnas pada era Shin itu, ia langsung debut pada laga penting melawan Buriram United.
Arhan masuk pada menit ke-80 dan masuknya dia turut memberikan dampak besar pada gol kemenangan Bangkok yang diciptakan Nitipong Selanon (90+2'). Debut Arhan di Bangkok berlangsung manis karena memberikan kekalahan pertama bagi Buriram musim ini. Bangkok pun memangkas jarak menjadi enam poin dari Buriram di puncak klasemen.
Pemain lokal sebagai jantung timnas
Hadirnya Patrick Kluivert sebagai mantan pesepakbola yang mempunyai nama besar di kancah sepakbola dunia memunculkan potensi pemain-pemain keturunan di luar sana, khususnya yang berasal dari Negeri Kincir Angin, akan mudah memantapkan hati memilih kewarganegaraan Indonesia.
Tapi, bukan berarti ia akan meninggalkan bakat-bakat lokal yang lahir dan besar dari rahim pembinaan ibu pertiwi. Dalam misi membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, Kluivert mengatakan pemain lokal adalah “jantungnya” timnas.
BACA JUGA:Era Baru Timnas Indonesia di Tangan Patrick Kluivert
Pemain lokal yang ia tahu dan suka adalah Marselino Ferdinan. Pemain berusia 20 tahun itu menjadi bintang Garuda ketika menaklukkan Arab Saudi di Jakarta dengan skor 2-0. Marselino memborong dua gol tersebut yang tercipta dengan cara yang cantik.