Prabowo Alokasikan Rp 4,7 Triliun untuk Skrining Kesehatan Gratis
Hotel Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis ke PPSU Kelurahan Cipulir Senin Januari 2024-Stefani Wijaya-B Universe
BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto menetapkan program cek kesehatan gratis sebagai prioritas nasional dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 4,7 triliun melalui APBN 2025, program ini akan dimulai pada Februari 2025. Pemerintah menargetkan pemeriksaan kesehatan gratis untuk 60 juta warga di tahun pertama dan 200 juta warga selama lima tahun ke depan.
Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, pendekatan Presiden terhadap kesehatan menekankan langkah promotif dan preventif daripada sekadar pengobatan.
Dedek menjelaskan bahwa skrining kesehatan adalah langkah konkret untuk mendeteksi dini berbagai penyakit, mengurangi risiko, dan mencegah kematian yang dapat dihindari.
Program ini dirancang agar mudah diakses oleh masyarakat. Warga hanya perlu mendatangi puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa kartu identitas untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan lengkap secara gratis. Dedek menambahkan bahwa biaya pemeriksaan yang sebenarnya cukup mahal kini ditanggung oleh negara, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan tanpa beban finansial.
BACA JUGA:Presiden Kritik atas Vonis Ringan Korupsi, Pakar: Hakim Perlu Diperiksa
BACA JUGA:MA Tegaskan Kerugian Negara dalam Kasus Korupsi Harus Bersifat Nyata, Bukan Potensi
Program ini mencakup semua kelompok usia dengan pemeriksaan yang relevan. Bagi balita, pemeriksaan difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital, yang jika ditangani dini dapat mencegah risiko retardasi mental.
Untuk kelompok usia remaja, skrining mencakup pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi, dengan tujuan mengidentifikasi masalah kesehatan yang sering muncul sejak usia muda. Program ini juga melibatkan deteksi dini terhadap malnutrisi, anemia, gangguan pendengaran, dan gangguan penglihatan.
Dedek menekankan bahwa program ini adalah bagian dari visi jangka panjang Presiden Prabowo untuk menciptakan generasi emas 2045. Dengan deteksi dini, intervensi dapat dilakukan lebih cepat dan efektif, meningkatkan kualitas hidup masyarakat saat ini serta melahirkan generasi yang sehat dan produktif untuk masa depan Indonesia.
Melalui program ini, Presiden Prabowo menunjukkan komitmen nyata dalam membangun masyarakat yang sehat, produktif, dan sejahtera. Upaya ini menjadi gebrakan preventif untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. (beritasatu)