Merajut Kekuatan Menuju Kedaulatan Pangan Indonesia
Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) meninjau lahan pertanian padi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024)-Humas Kementan- ANTARA/HO
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan pentingnya peran generasi muda dalam mengembangkan sektor pertanian sebagai langkah strategis mencapai swasembada pangan nasional yang berkelanjutan dan inovatif.
Peran petani muda menjadi kunci utama dalam membawa perubahan positif melalui pengenalan teknologi pertanian modern yang mampu meningkatkan efisiensi dan
Kementerian pertanian menargetkan dapat merekrut 50 ribu petani muda dari kalangan milenial. Program ini bertujuan untuk melibatkan generasi muda dalam mengembangkan pertanian modern.
Sebagai bagian dari program ini, para petani muda akan diberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berteknologi tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengolahan lahan.
Targetnya, jumlah petani muda yang dilibatkan akan terus meningkat hingga mencapai 50 ribu orang. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
Petani muda nantinya dapat memperoleh pendapatan minimal Rp10 juta per bulan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menarik minat generasi muda.
Dengan menggunakan teknologi dan mekanisasi, sektor pertanian diharapkan dapat lebih produktif dan berdaya saing.
Produksi padi 2024
Produksi padi Indonesia tahun ini cukup menggembirakan meskipun tantangan alam datang bertubi-tubi.
BACA JUGA:Menguatkan Mitigasi dan Kesiapsiagaan Guna Antisipasi Bencana
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, total produksi padi mencapai sekitar 30 juta ton atau hampir mendekati 31 juta ton hingga akhir Desember 2024.
Hasil ini sangat menggembirakan, mengingat beberapa faktor cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang tahun.
Pada awal tahun, diproyeksikan adanya potensi defisit besar dalam produksi padi. Proyeksi awal bahkan menyebutkan kemungkinan kekurangan pasokan padi bisa mencapai sekitar 5 juta ton.
Hal itu dikarenakan dampak dari fenomena cuaca El Nino dan La Nina yang menyebabkan kekeringan dan gangguan iklim yang cukup signifikan di beberapa daerah penghasil padi.
Namun, meskipun ada ancaman tersebut, produksi padi Indonesia hanya mengalami penurunan kecil, yakni sekitar 500 ribu ton dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Peran BUMN Atasi Stunting dalam Program Makan Bergizi Gratis