Jokowi Masuk Nominasi Pemimpin Paling Korup? Ini Reaksi PDI Perjuangan
Mantan Presiden Jokowi-Aris Wasita-Antara
BELITOINGEKSPRES.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan Ronny Talapessy memberikan tanggapan terhadap laporan dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menempatkan Joko Widodo (Jokowi) dalam nominasi pemimpin paling korup di dunia. Kabar ini mengejutkan banyak pihak, mengingat citra Jokowi sebagai sosok yang dikenal sederhana.
Ronny mengekspresikan keraguan atas tuduhan tersebut, mengingat pandangan masyarakat yang selama ini menganggap Jokowi sebagai pemimpin yang bersahaja, dengan penampilan khasnya yang selalu mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
“Apa mungkin beliau dianggap korup? Selama ini, beliau tampil sebagai sosok yang konsisten dan sederhana,” ungkapnya saat ditemui wartawan pada 1 Januari.
Namun, Ronny tidak menutup kemungkinan bahwa OCCRP memiliki informasi atau bukti yang belum banyak diketahui publik mengenai dugaan rasuah yang melibatkan Jokowi. “Mungkin ada temuan dari jurnalis investigasi yang perlu diungkap,” tambahnya.
BACA JUGA:Polri Ungkap Ribuan Kasus Korupsi dalam 1 Tahun, Kerugian Negara Rp 887 Miliar Berhasil Diselamatkan
BACA JUGA:Soal Kasus Pemerasan ke SYL, Polda Metro Jaya Siap Jemput Paksa Firli Bahuri
Ia pun menyerukan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil langkah proaktif untuk menjalin komunikasi dengan OCCRP, guna menyelidiki laporan tersebut lebih lanjut. Menurutnya, ini bisa menjadi langkah awal yang penting untuk menilai kebenaran dari dugaan korupsi tersebut.
Ronny juga menekankan pentingnya KPK untuk menunjukkan bahwa mereka bersikap netral dan tidak pilih kasih dalam menangani kasus-kasus korupsi, termasuk yang melibatkan pihak-pihak dekat dengan Jokowi. “KPK harus berfungsi sebagai lembaga yang adil, tidak hanya tajam terhadap lawan politik, tetapi juga transparan dalam menangani kasus-kasus yang mungkin melibatkan keluarga Jokowi,” tegasnya.
Sebelumnya, OCCRP merilis daftar finalis pemimpin dunia terkorup, di mana Jokowi disebutkan di antara nama-nama besar lainnya seperti Presiden Kenya William Ruto dan Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu. Drew Sullivan, penerbit OCCRP, menggarisbawahi bahwa korupsi adalah akar dari pemerintahan otokratis yang melanggar hak asasi manusia dan memicu konflik akibat ketidakstabilan yang ditimbulkannya. “Pemerintahan yang korup sering kali menuju pada keruntuhan yang penuh kekerasan atau revolusi berdarah,” pungkasnya. (jpc)