Pasien di RSUD Beltim Diberi Obat Kedaluwarsa, DPRD Sebut Kesalahan Fatal

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Beltim, Oscar Habib-Muchlis Ilham/BE-

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Kasus kelalaian pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Zein, Kabupaten Belitung Timur (Beltim).

Insiden pemberian obat kedaluwarsa tersebut dianggap kesalahan fatal dan menuai reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kabupaten Beltim.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Beltim, Oscar Habib, turut menyesalkan insiden yang menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengelolaan obat di RSUD tersebut.

Oscar Habib menilai, peristiwa pemberian obat kedaluwarsa itu merupakan tindakan kelalaian sangat serius alias fatal. Tidak hanya membahayakan nyawa pasien, tetapi juga mencoreng kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di daerah tersebut.  

BACA JUGA:Konferensi Pers Akhir Tahun 2024, Polres Beltim Catat 12 Kasus Penemuan Mayat

“Kejadian ini adalah sebuah kesalahan fatal yang tidak boleh dianggap sepele. Sebab, ini menyangkut nyawa manusia, dan memerlukan tindakan konkret agar tidak terulang kembali,” ujar Oscar Habib kepada wartawan, Senin 30 Desember 2024.

Politisi PDI Perjuangan Beltim itu menegaskan, bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini harus dikenai sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.

Menurut Oskar, pemberian sanksi tegas sangat penting untuk memberikan efek jera sekaligus meningkatkan profesionalisme di lingkungan RSUD Beltim.

“Kami ingin oknum-oknum yang terlibat diberikan sanksi tegas. Ini agar semua tenaga medis di RSUD memahami bahwa keselamatan pasien adalah prioritas utama. Tidak ada toleransi untuk kesalahan seperti ini,” tambah Oscar.  

BACA JUGA:BNNK Belitung Paparkan Kinerja Sepanjang 2024, Dari Desa Bersinar Hingga Kasus Narkotika

Pihak RSUD Beltim sebelumnya telah mengakui bahwa insiden tersebut terjadi karena kesalahan manusia (human error) dan telah meminta maaf langsung kepada pasien serta keluarganya. Namun, DPRD berpendapat bahwa permintaan maaf saja tidak cukup.

“Permintaan maaf itu memang penting, tetapi langkah korektif jauh lebih krusial. Sistem pelayanan di RSUD harus dievaluasi secara menyeluruh, dan pengawasan harus lebih diperketat lagi,” tegas Oscar.

Insiden ini menarik perhatian publik karena RSUD merupakan lini terdepan dalam pelayanan kesehatan di Beltim. Karena itu, pihak DPRD mendesak agar manajemen RSUD segera melakukan perbaikan sistem dan memastikan insiden serupa tidak terulang.  

“Kami dari DPRD Beltim akan terus mengawasi proses perbaikan yang dilakukan pihak manajemen RSUD. Jangan sampai nanti nyawa pasien dipertaruhkan akibat kelalaian tersebut,” ujar Oscar.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan