Bahlil Lahadalia: Hilirisasi Minerba Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia-Kementerian ESDM-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa hilirisasi komoditas mineral dan batu bara (minerba) menjadi kunci utama untuk mendorong Indonesia mencapai target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen per tahun. 

Langkah ini, menurut Bahlil, adalah bagian dari upaya terobosan untuk meningkatkan GDP dan pendapatan per kapita negara.

Dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat, Bahlil menjelaskan bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto telah menempatkan hilirisasi sebagai prioritas utama pembangunan ekonomi jangka panjang. "Hilirisasi bukan sekadar opsi, tetapi instrumen strategis untuk membawa ekonomi Indonesia menuju tingkat yang lebih tinggi," katanya.

Berdasarkan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis, pemerintah menargetkan total investasi sebesar 618 miliar dolar AS hingga 2040. Sebagian besar, yaitu 91 persen, diarahkan ke sektor energi dan sumber daya mineral, termasuk minerba, minyak, dan gas bumi.

BACA JUGA:BPH Migas Intensifkan Pengawasan Distribusi BBM Selama Libur Tahun Baru 2025

BACA JUGA:Pemerintah Optimis Capai Target Pembangunan 3 Juta Rumah Setiap Tahun dengan Dukungan Investor Asing

"Komoditas minerba mendominasi kontribusi investasi ini, menjadikannya sektor paling vital dalam mencapai visi ekonomi masa depan," ungkap Bahlil.

Potensi Minerba Indonesia di Kancah Global

Indonesia memiliki cadangan komoditas minerba yang signifikan di dunia, menjadi salah satu alasan utama fokus hilirisasi. Beberapa pencapaian Indonesia dalam sektor ini meliputi:

  • Nikel: Menempati posisi pertama dunia dengan 42 persen cadangan global.
  • Bauksit: Posisi keempat dunia dengan 9,8 persen cadangan global.
  • Tembaga: Posisi kesembilan dunia dengan 2 persen cadangan global.
  • Emas: Posisi keempat dunia dengan 5,8 persen cadangan global.
  • Timah: Posisi pertama dunia dengan 34,47 persen cadangan global.
  • Batu bara: Posisi keenam dunia dengan 3 persen cadangan global.

Proses hilirisasi di sektor minerba mencakup peningkatan nilai tambah melalui pengolahan bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi sebelum diekspor. Dengan cara ini, Indonesia tidak hanya mengandalkan ekspor bahan mentah, tetapi juga memperkuat basis industrinya di tingkat global.

BACA JUGA:Dukung Industri Lokal, Wapres Gibran Tekankan Inovasi dan Pemberdayaan Anak Muda

BACA JUGA:Kenaikan PPN 12 Persen: Indef Sebut Potensi Dampak Negatif pada Sektor Ekspor

Bahlil menegaskan, strategi ini akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah komoditas, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. 

"Melalui hilirisasi, kita memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia memberikan dampak ekonomi langsung yang lebih besar kepada masyarakat," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan