Dukung Jokowi Usai Dipecat dari PDIP, Projo Siap Bertransformasi Menjadi Partai Politik
Sekjen Projo Handoko. -Donny Aditra-ANTARA
BELITONGEKASPRES.COM - Sekretaris Jenderal DPP Projo, Handoko, mengungkapkan bahwa organisasi yang dipimpinnya siap bertransformasi menjadi partai politik dan mendukung Presiden ke-7 Joko Widodo sebagai kendaraan politiknya setelah pemecatan Jokowi dari PDI Perjuangan (PDIP).
"Jika Pak Jokowi memutuskan untuk bergabung, kami akan siap menyambutnya," kata Handoko dalam wawancara dengan Antara pada Rabu.
Dia menekankan bahwa Projo selalu membuka pintu bagi Jokowi atau siapa pun yang ingin mendukung langkah politik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Meskipun demikian, Handoko mengakui bahwa hingga saat ini belum ada diskusi mendalam antara Projo dan Jokowi terkait kemungkinan tersebut.
"Kami masih menunggu waktu yang tepat untuk membahas hal ini. Belum ada pembicaraan serius," tambahnya.
BACA JUGA:Kementerian PANRB Sosialisasikan Permen Nomor 17 Tahun 2024 dalam Pengelolaan Konflik Kepentingan
BACA JUGA:AFPI Ubah Istilah Pinjol Menjadi Pindar untuk Ciptakan Citra Positif
Jokowi, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan Muhammad Bobby Afif Nasution resmi dipecat dari PDIP pada 14 Desember lalu, seperti yang diumumkan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, melalui tiga surat pemecatan yang dibacakan dalam siaran video resmi.
Komarudin menjelaskan bahwa pemecatan ini merupakan sanksi partai terhadap Jokowi dan dua kader lainnya, yang juga dilarang untuk melakukan aktivitas atau menduduki jabatan apapun yang terkait dengan PDIP. Menurutnya, setelah pemecatan, PDIP tidak akan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
"Sanksi ini akan dipertanggungjawabkan dalam Kongres partai mendatang," ujar Komarudin, yang menambahkan bahwa surat keputusan tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Joko Widodo bergabung dengan PDIP pada 2014, sedangkan Gibran dan Bobby bergabung pada 2019 dan 2020. (jpc)