Kurangi Biaya Logistik, Menteri BUMN Berencana Gabungkan PELNI dan ASDP dengan Pelindo

Menteri BUMN Erick Thohir. -Kementerian BUMN/pri.-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan rencana untuk penggabungan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dan PT ASDP Indonesia Ferry dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). 

Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk menurunkan biaya logistik dan meningkatkan keselamatan penumpang, serta memperbaiki manajemen kapal dan pelayanan di pelabuhan.

"Penggabungan ini diharapkan dapat menciptakan sistem yang lebih terkoordinasi, baik untuk penumpang maupun pengiriman barang yang selama ini berjalan terpisah," jelas Erick di Jakarta, Selasa.

Dalam struktur baru, Pelindo akan berfungsi sebagai induk holding. Erick menyatakan keyakinannya bahwa pengurangan jumlah BUMN menjadi sekitar 30 perusahaan akan membantu mereka fokus pada fungsi dan tugas masing-masing. 

BACA JUGA:Menko Airlangga: Insentif Sebagai Solusi Kelas Menengah Hadapi Kenaikan PPN

BACA JUGA:Kemenperin: Sektor Industri Siap Serap Garam Domestik dengan Syarat Pasokan Memadai

Sejak menjabat pada 2019, Erick telah melaksanakan program restrukturisasi BUMN yang berhasil mengurangi jumlah perusahaan dari 142 menjadi 107 pada Juni 2020.

"Saat ini, jumlah BUMN yang ada mencapai 41, dan kami terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya," tambahnya.

Erick menjelaskan bahwa BUMN perlu beroperasi dengan tiga pilar utama. Pertama, mereka harus menjadi entitas yang sehat secara finansial untuk berkontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak dan dividen. 

Kedua, BUMN harus berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Ketiga, BUMN diharapkan dapat mendukung ekonomi kerakyatan, mengingat saat ini sekitar 92 persen kredit ultra mikro dan mikro di Indonesia berasal dari BUMN. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan