Cantik Cerdas
Dahlan Iskan--
Benny sendiri masih hidup. Denyut jantungnya masih aktif. Tapi di RSUD setempat tidak ada oksigen. Tidak ada alat pacu jantung, Tidak pula punya peralatan untuk menolong Benny. Benny meninggal dunia. Pun enam orang anggota timnya.
Sherly diterbangkan dengan helikopter ke Luwu –di daratan timur pulau Sulawesi. Kini ada lapangan terbang besar di Luwu. Lalu dengan pesawat pribadi yang dicarter, Sherly diterbangkan ke Jakarta.
Sherly dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Dioperasi di situ. Perlu lima tahap operasi. Dia pun berjalan pakai tongkat untuk menyangga pinggulnyi.
Saat kecelakaan itu terjadi, waktu penggantian calon hanya tinggal tujuh hari. Dari tujuh hari itu sudah hilang dua hari untuk pertolongan pertama.
Tim pemenangan Benny bulat: minta agar Sherly mau menggantikan almarhum suami. Dalam dua hari tanda tangan ketua umum dan sekjen delapan partai berhasil didapat.
Tinggal surat keterangan sehat dari dinas kesehatan setempat. Akhirnya atas rekomendasi dinas kesehatan di Maluku, RSPAD mengeluarkan surat keterangan sehat untuk Sherly.
Setelah terpilih jadi Gubernur, Sherly punya tekad kuat: dalam dua tahun akan menggratiskan pendidikan dan kesehatan untuk seluruh rakyat Maluku Utara.
Dia juga akan membangun rumah-rumah sakit di banyak pulau di sana.
Sherly tidak mau kejadian yang menimpa suami terulang: nyawa tidak bisa diselamatkan karena ketiadaan kelengkapan di rumah sakit.
Dari obrolan saya dengan Sherly, saya berkesimpulan: Sherly bukan wanita, istri, ibu rumah tangga biasa. Dia bukan hanya wanita cantik, tapi wanita cantik yang cerdas. (Dahlan Iskan)