BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok sebanyak 1,2 juta ton yang tersedia di gudang lini III dan siap ditebus petani terdaftar untuk menyambut musim tanam pada awal 2024.
“Komitmen kami adalah pupuk tersedia tepat waktu di gudang-gudang lini terdepan di seluruh Indonesia. Bukan hanya jumlah yang cukup, kami memastikan jenis dan mutunya sesuai dengan kebutuhan pertanian di daerah tersebut,” kata Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana di Jakarta, Rabu 13 Desember 2023.
Wijaya menjelaskan keseluruhan stok pupuk tersebut terdiri dari 839,693 ribu ton stok pupuk urea bersubsidi dan 424,692 ton NPK. Bagi petani yang tidak memiliki alokasi, perseroan juga menyediakan stok pupuk non subsidi sebesar 500,934 ton pupuk urea non-subsidi dan 92,398 ton NPK non-subsidi.
Untuk mempermudah proses penebusan pupuk subsidi, Wijaya mengaku bahwa Pupuk Indonesia terus melakukan inovasi termasuk dengan digitalisasi untuk mempercepat dan meringkas proses pelayanan petani.
Salah satunya lewat implementasi aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) yang saat ini telah tersedia di 6 provinsi. Aplikasi tersebut memudahkan petani terdaftar untuk melakukan penebusan pupuk subsidi hanya dengan membawa KTP.
BACA JUGA:Konsumen Wajib Waspada, Penipuan Belanja Jelang Libur Nataru
BACA JUGA:Peluang dan Persyaratan Kerja di TikTok Indonesia
“Melalui integrasi dengan data e-alokasi Kementan dan fitur geo-tagging, i-Pubers menjadi solusi terdepan untuk memastikan ketepatan distribusi pupuk. Inovasi digital ini tidak hanya efisien, tetapi juga membantu kita mengarahkan pupuk subsidi tepat pada sasaran, mendorong pertumbuhan sektor pertanian dengan presisi,” jelasnya.
Tak hanya itu, ketepatan distribusi stok pupuk juga menjadi fokus Pupuk Indonesia beserta anak perusahaan di industri pupuk dalam mendukung keberlanjutan pertanian di seluruh Indonesia.
Perusahaan, disebutnya, melalui investasi dalam teknologi dan sistem manajemen logistik yang unggul, memastikan bahwa pupuk tersedia tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Langkah tersebut bertujuan untuk meminimalkan risiko kelangkaan pupuk dan memastikan pertanian dapat beroperasi dengan efisien.
Pupuk Indonesia juga berkomitmen untuk terus berinovasi dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sektor pertanian. Salah satunya melalui program pengembangan pertanian berkelanjutan, yaitu Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) yang bertujuan untuk mengedukasi dan memberdayakan para petani agar mulai beralih ke pupuk non-subsidi untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi.
BACA JUGA:Pasokan Bertambah, BI Babel Panen Cabai Merah
BACA JUGA:Modal Asing Masuk ke Indonesia Rp4,10 Triliun
"Kami tidak hanya menyediakan pupuk subsidi, tetapi juga melalui edukasi kami mendampingi petani untuk mulai menggunakan pupuk non-subsidi. Dengan memahami kebutuhan tanaman, petani menjadi lebih mandiri dalam penggunaan pupuk dan bersama-sama kita tingkatkan produktivitas sektor pertanian menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," kata dia.