BELITONGEKSPRES.COM - Dalam upaya memperkuat program Pemenuhan Gizi Nasional, Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng PT Pos Indonesia sebagai mitra utama logistik.
Fokus kerja sama ini adalah menjangkau wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang sering kali menghadapi tantangan infrastruktur dan keterbatasan sumber daya.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa peran logistik yang solid menjadi kunci keberhasilan program tersebut.
"Pos Indonesia memiliki jaringan logistik yang sangat kuat, yang mampu mendukung distribusi bahan gizi ke daerah terpencil. Ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan Generasi Emas 2045," ujar Dadan di Jakarta pada Senin, 25 November.
BACA JUGA:Menaker Sebut Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Jadi Fokus Penetapan UMP 2025
BACA JUGA:Pengakuan Tersangka Judi Online Kemkomdigi Adhi Kismanto: Akui Menyesal dan Kapok
Kerja sama ini juga sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang mencakup makan bergizi gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil. Pemerintah telah meminta perusahaan BUMN untuk bersinergi mendukung agenda nasional ini, termasuk melalui bidang keahlian masing-masing.
Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, memaparkan tujuh layanan logistik utama yang dapat dioptimalkan untuk program Pemenuhan Gizi Nasional:
1. Distribusi Bahan Baku: Pos Indonesia siap mengangkut bahan gizi dari pemasok atau petani langsung ke titik distribusi.
2. Pengiriman Makanan Siap Saji: Dukungan untuk institusi pendidikan dalam pendistribusian makanan bergizi.
3. Pemanfaatan Aset Properti: Aset Pos Indonesia akan digunakan sebagai unit pelayanan atau dapur distribusi gizi.
4. Gudang Penyimpanan: Properti Pos Indonesia dapat dialihfungsikan menjadi gudang logistik.
5. Layanan Keuangan: GIRO Pos, remitansi, dan layanan bank channeling mendukung distribusi dana secara efektif.
BACA JUGA:Update Kasus Judi Online yang Melibatkan Pegawai Kemkomdigi: 24 Tersangka Ditangkap, 4 Masuk DPO