6. Pengelolaan SDM: Melalui Managed Process Outsourcing (MPO) dan Business Process Outsourcing (BPO), Pos Indonesia dapat meningkatkan efisiensi program.
7. Armada Kendaraan: Kendaraan listrik dan non-listrik Pos Indonesia disiapkan untuk operasional pendistribusian.
Sebagai langkah awal, Pos Indonesia telah mengalokasikan 41 aset properti sebagai pilot project dapur distribusi gizi. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah seiring pengembangan program.
"Melalui jaringan luas kami dengan lebih dari 4.800 kantor pos di seluruh Indonesia, kami siap mendukung kelancaran distribusi gizi hingga pelosok negeri," tegas Faizal.
Sinergi antara BGN dan Pos Indonesia diharapkan menjadi solusi efektif dalam mengatasi tantangan logistik dan memastikan akses gizi merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. (jpc)