MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM – Budidaya bawang merah di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menunjukkan prospek yang cukup menjanjikan bagi para petani setempat.
Puluhan petani dan penyuluh pertanian dari Kecamatan Manggar dan sekitarnya mengikuti Sekolah Lapang Pengembangan Budidaya Bawang Merah.
Kegiatan ini berlangsung di Kebun Maturidi, anggota Kelompok Tani Aik Tebat, Dusun Pancur I, Desa Padang, Kecamatan Manggar, Selasa 19 November 2024.
Diselenggarakan oleh Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Beltim, sekolah lapang merupakan bagian dari Program Yuk Ke Ume.
Program sekolah lapang berlangsung selama enam hari, mulai dari Senin, 18 November hingga Sabtu, 23 November. Sekolah lapangan adalah metode penyuluhan berbasis pembelajaran non-formal yang dirancang untuk petani dan penyuluh.
BACA JUGA:2 Siswa SMAN 1 Manggar Dominasi Juara Lomba Jurnal Kearsipan Kabupaten Beltim 2024
Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi usaha tani, menyusun rencana usaha, mengidentifikasi serta mengatasi masalah, dan mengambil keputusan tepat.
Kepala Bidang Penyuluh Pertanian, Suriana mengatakan, kegiatan ini mengedepankan penerapan teknologi yang sesuai dengan sumber daya lokal, bersinergi dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.
Dengan demikian, menghasilkan usaha tani yang efisien, produktif, dan berkelanjutan. Di sekolah lapang ini, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik secara langsung.
"Petani dapat berinteraksi dengan para penyuluh dan petani bawang merah yang telah berpengalaman,” ujar Suriana dilansir dari rilis Diskominfo SP Beltim.
BACA JUGA:KPU Beltim Gandeng Media Tingkatkan Partisipasi Pilkada 2024
Suriana, didampingi Penyuluh Pertanian Dedi Kurnaiawan, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada petani dan kelompok tani tentang cara budidaya bawang merah yang baik dan benar.
Hal ini dilakukan mengingat potensi bawang merah di Kabupaten Belitung Timur cukup menjanjikan. Menurutnya, menanam bawang merah itu tidak sulit dan sudah cukup familiar.
"Bawang merah bisa tumbuh di berbagai lokasi asalkan ketersediaan air memadai dan tanahnya tidak tergenang,” jelas Suriana.
Saat ini, harga bawang merah yang mencapai Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram menjadi peluang besar bagi petani. Terlebih, pasokan bawang merah di Pulau Belitung masih bergantung pada daerah luar.