Tragedi di MTs Negeri 1 Manggar, Siswi Alami Cedera Serius Akibat Ulah Teman Sekelas
Siswi MTs Negeri 1 Manggar, Amel (12) yang mengalami cidera serius sedang dirawat di RSUD Muhammad Zein Kabupaten Beltim-Istimewa-
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Tragedi tak terduga terjadi MTs Negeri 1 Manggar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yang mengakibatkan seorang siswi cidera serius.
Siswi MTs Negeri 1 Manggar, Amel (12), harus dilarikan ke RSUD Muhammad Zein Kabupaten Beltim setelah mengalami cedera serius yang menyebabkan tulang ekornya bergeser dan retak.
Bahkan akibat insiden fatal yang terjadi pada Rabu 22 Januari 2025, siswi MTs tersebut juga mengalami kelumpuhan pada kakinya. Pada saat itu ia terjatuh karena bangku tempat duduk ditarik oleh teman sekelasnya.
Sartika, ibu korban, menceritakan kronologi kejadian bermula saat anaknya hendak duduk di bangku kelas. Namun, seorang teman yang duduk di belakang Amel tiba-tiba menarik bangkunya.
BACA JUGA:Hari Jadi ke-22, Afa: Momentum Beltim Menjadi Daerah Dewasa dan Berjati Diri
Akibatnya, Amel jatuh dengan keras ke lantai dalam posisi duduk. "Dia jatuh keras sekali, lalu kepala bagian belakangnya terbentur meja teman," ujar Sartika kepada wartawan, Senin 27 Januari 2025.
Setelah terjatuh, Amel sempat tidak sadarkan diri. Pihak sekolah langsung memberikan pertolongan awal dengan membawanya ke ruang guru sebelum menghubungi orang tua korban.
"Kami langsung ditelepon pihak sekolah, dan suami saya segera ke sekolah. Anak saya kemudian dibawa ke rumah sakit atas inisiatif sekolah," jelas Sartika.
Hasil pemeriksaan di RSUD Muhammad Zein menunjukkan kondisi serius, di mana tulang ekor Amel mengalami pergeseran dan retak, yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada kaki.
BACA JUGA:Kasbiransyah: Pemerataan Pembangunan Infrastruktur di Beltim Harus Jadi Prioritas
Pihak rumah sakit menyarankan agar Amel dirujuk ke Jakarta untuk pengobatan lebih lanjut. Namun, keluarga mengaku kesulitan memenuhi biaya pengobatan tersebut.
"Kami bingung, pak. Kami tidak punya biaya untuk membawa anak kami berobat ke Jakarta," ungkap Sartika dengan penuh kekhawatiran.
Sartika menyampaikan bahwa pihak sekolah telah memberikan bantuan berupa sumbangan untuk membantu pengobatan anaknya. Namun, ia berharap Pemerintah dan para dermawan dapat memberikan dukungan agar putrinya dapat segera dirawat di Jakarta.
"Kasihan anak saya, masih sangat muda dan punya banyak cita-cita. Kalau kakinya sampai lumpuh, bagaimana masa depannya? Kami mohon Pemerintah dan para dermawan membantu anak kami," ujar Sartika dengan mata berkaca-kaca.