JAKARTA - Bagi banyak mantan pejabat, biasanya popularitas akan memudar setelah mereka meninggalkan posisinya, dengan para pendukung secara bertahap beralih kepada pengganti yang baru.
Namun, hal ini tampaknya tidak berlaku untuk Joko Widodo (Jokowi). Meski kini hanya berstatus sebagai warga negara biasa setelah digantikan oleh Prabowo Subianto, daya tarik Jokowi tetap kuat di mata para politikus yang bersiap menghadapi Pilkada serentak 2024.
Fakta ini terlihat dari sejumlah calon kepala daerah, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi, yang rela pergi ke Solo untuk menemui mantan presiden tersebut.
Salah satu contohnya adalah calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan pasangannya Taj Yasin, yang membagikan momen pertemuan mereka dengan Jokowi di media sosial belum lama ini.
Pesona Jokowi sepertinya masih menjadi "tuah" yang diharapkan dapat meningkatkan elektabilitas para kandidat di pentas Pilkada 2024 di berbagai daerah.
Tidak berhenti di situ, pada debat pertama Pilgub Jawa Tengah, Rabu 30 Oktober 2024, Ahmad Luthfi—mantan Kapolda Jateng—menegaskan bahwa baik Jokowi maupun Presiden Prabowo sepenuhnya mendukung mereka dan mengarahkan untuk memprioritaskan kesejahteraan warga Jateng.
BACA JUGA:Menjaga Kelancaran Pendistribusian Demi BBM Satu Harga di Tapal Batas
Penegasan ini terus diulang oleh Luthfi, mengingat ia akan berhadapan dengan lawan tangguh, yaitu mantan Panglima TNI Andika Perkasa yang berpasangan dengan Hendrar Prihadi, mantan Wali Kota Semarang yang berhasil memajukan kota tersebut.
Selain itu, Jateng dikenal sebagai “kandang banteng,” di mana kandidat yang diusung biasanya selalu unggul dalam Pilkada. Tak hanya di Jawa Tengah, pada Jumat 1 November 2024, Cagub DKI Jakarta Ridwan Kamil juga berkunjung ke Solo.
Ridwan Kamil datang berkunjung dengan alasan berdiskusi soal masa depan Jakarta. Sebagai mantan Gubernur DKI, Jokowi dianggap sosok tepat untuk berbagi pengalaman, dan Ridwan Kamil ingin menggali ilmu dari beliau.
Tak ketinggalan, sejumlah calon bupati dan wali kota juga terlihat bertandang ke kediaman Jokowi, lalu membagikan dukungan ini melalui berbagai kanal publik, baik media massa maupun media sosial.
Beberapa di antaranya adalah pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Ma’soem, serta pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lamongan, Abdul Ghofur dan Firosya Shalati.
BACA JUGA:Hidup Bersama Gelap, Sehat Berkat PLN
Entah siapa lagi kandidat yang mencoba peruntungan memanfaatkan tuah mantan Presiden Ke-7 RI ini. Yang jelas tim-tim sukses masih meyakini bahwa kedekatan jagoan mereka dengan Jokowi berikut restu yang disematkan itu masih cukup efektif untuk meraup sebanyak mungkin suara dan mengantar mereka memenangkan kontestasi Pilkada 2024.
Lantas apa iya "restu-restuan" ala Jokowi ini bisa memberikan dampak elektabilitas pada kandidat? Jawabnya bisa iya atau bisa juga tidak.