“Dulu menggunakan satu pesawat hanya dua kali penerbangan untuk mengangkut satu jenis BBM solar saja atau pertalite saja. Saat ini tujuh kali penerbangan perhari dan dapat mengangkut langsung pertalite dan solar untuk satu kali penerbangan karena BBM dimasukkan dalam drum,” kata Budi yang bertugas di PT Pertamina Patra Logistik sejak 2016.
BACA JUGA:Menilik Pulau Bando, Konservasi Alam Pertama Terapkan Energi Terbarukan
Satu pesawat pesawat maksimal empat kali penerbangan menuju Krayan, jika cuaca bagus. Pesawat angkutan BBM berangkat paling pagi dari Bandara Juata menuju Bandara Yuvai Semaring pada pukul 07.10 WITA dan pesawat terakhir yang berangkat ke Bandara Yuvai Semaring pukul 14.10 WITA. Setiap hari pesawat berangkat ke Krayan kecuali hari Minggu. Pesawat hanya ada dua pilot dan co pilot tidak boleh ada penumpang.
Sejak adanya penambahan angkutan udara, jumlah permintaan BBM ke Krayan mengalami peningkatan secara signifikan, menyesuaikan dengan kebutuhan.
BBM yang didistribusikan ke Krayan dan sekitarnya diisi dari mobil tangki berkapasitas 5.000 liter milik Pertamina dari Fuel Terminal (FT) Tarakan di kawasan Lingkas. Ada dua mobil tangki BBM yang diberangkatkan pada pagi hari menuju Bandara Juata, satu mobil tangki berisi solar dan satu lainnya berisi pertalite.
Petugas pengawas Flight Operation Officer (FOO) Smart Aviation, Nasrul , mengatakan bahwa PT Pertamina Logistik mulai menggunakan jasa penerbangan maskapai Smart Aviation untuk mengangkut BBM ke Krayan tahun ini. Pesawat beroperasi setiap hari kecuali hari Minggu libur.
Pengiriman BBM ke Krayan selalu dimonitor karena termasuk barang berbahaya dengan lisensi Dangerous Good, yakni lisensi resmi yang dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan RI untuk para pekerja di dunia penerbangan.
BACA JUGA:Memacu Daya Saing 'Emas Hijau' di Pesisir Utara Jawa Barat
Pemegang Lisensi DG melakukan pengenalan dan pengklasifikasian barang berbahaya yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan peraturan keamanan penerbangan yang ada.
Harga tetap sama
Sales Branch Manager Kaltim Kaltara V Fuel PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Ferdi Kurniawan mengatakan
pengiriman solar dan pertalite ke Krayan sesuai dengan permintaan para penyalur. Saat ini ada empat penyalur di setiap kecamatan yakni Krayan Induk, Krayan Tengah, Krayan Barat dan Krayan Timur, sedangkan Krayan Selatan baru ada penyalur tahun depan.
Lembaga penyalur harus menebus dulu (pembayaran) ke Pertamina, Jika sudah ditebus baru disalurkan. Untuk harga tetap sama karena ongkos angkut disubsidi dari Pertamina.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan terus berkomitmen dalam mendukung penyediaan energi di wilayah terpencil, dengan melakukan penyaluran BBM Satu Harga ke daerah 3T di Krayan.
Sebagai Sub Holding Commercial and Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga diberikan amanah menjalankan program BBM Satu Harga dari Pemerintah dan Pertamina. Salah satu lokasi BBM Satu Harga yang dijalankan berada di wilayah Long Bawan, Krayan.
BACA JUGA:Perlinsos, Ikhtiar Menaikkan Kelas Masyarakat Pra-Sejahtera
Sebelum ada program BBM Satu Harga di sana, masyarakat harus membayar harga per liter BBM jenis premium dan solar jauh di atas harga SPBU hingga 3-7 kali lipat.