Psikolog Ungkap Judi Online Picu Gangguan Kesehatan Mental dan Depresi

Kamis 10 Oct 2024 - 21:28 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Psikolog Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Mirta Yolanda, mengungkapkan bahwa perilaku judi online tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan dan sosial, tetapi juga berisiko tinggi terhadap kesehatan mental. Judi online, menurutnya, dapat memicu stres, kecemasan, bahkan berujung pada depresi.

"Judi online memiliki efek jangka panjang yang berbahaya, terutama pada kesejahteraan psikologis individu. Keterlibatan dalam aktivitas ini seringkali berulang dan mengarah pada kecanduan," ungkap Mirta dalam sebuah diskusi di Tanjungpinang, Kamis.

Siklus Kecanduan dan Ilusi Kontrol

Mirta menjelaskan bahwa kecanduan judi online biasanya dimulai dengan ketertarikan awal, di mana pemain mendapatkan penguatan positif seperti kemenangan atau kepuasan sesaat. Sensasi kemenangan tersebut menciptakan dorongan untuk terus bermain dengan harapan mengulang pengalaman yang sama. Namun, ia menegaskan bahwa kepercayaan diri pemain dalam mengontrol permainan sebenarnya hanyalah ilusi.

BACA JUGA:Kemenkop UKM Percepat Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan Khusus Koperasi untuk Perlindungan Anggota

BACA JUGA:Presiden Jokowi Ingatkan Bahaya Overproduksi Tiongkok bagi Pasar Domestik

"Kecanduan judi online ini berawal dari kesalahan kognitif, di mana seseorang merasa bisa mengendalikan hasil permainan. Padahal, sensasi kendali itu hanyalah fatamorgana yang memperburuk perilaku mereka," jelasnya.

Dampak Buruk bagi Kesehatan Mental

Selain ketergantungan, Mirta mengingatkan bahwa judi online membawa dampak buruk seperti hilangnya kontrol diri, kerugian finansial, serta penggunaan waktu yang tidak produktif. Saat kekalahan datang, pemain sering kali mengalami stres dan kecemasan, yang jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi depresi.

"Perasaan bersalah dan penyesalan setelah mengalami kerugian dapat menimbulkan putus asa, yang dalam kasus ekstrem bisa memicu tindakan bunuh diri," tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga mencatat bahwa kecanduan judi online sering menyebabkan isolasi sosial. Pemain cenderung menarik diri dari lingkungan sosial, menjauh dari teman dan keluarga, karena waktunya dihabiskan di depan layar gadget.

BACA JUGA:PTK Raih HSSE Recognition Awards 2024 Berkat Inovasi Keselamatan Kerja

BACA JUGA:OJK bagikan 2 Tips untuk Membentengi Diri dari Penipuan Investasi

Kesadaran dan Upaya Mengatasi Kecanduan Judi Online

Mirta mengakui bahwa memberikan edukasi kepada mereka yang sudah kecanduan judi online tidaklah mudah. Namun, penting untuk terus menyampaikan risiko-risiko yang ada, seperti dampak psikologis yang semakin memburuk, masalah ekonomi, serta kerusakan hubungan sosial.

Salah satu solusi yang disarankan adalah mendorong para pelaku judi online untuk berkonsultasi dengan psikolog guna mendapatkan bantuan yang diperlukan. Dukungan dari keluarga dan lingkungan terdekat juga sangat penting dalam membantu mereka keluar dari lingkaran kecanduan tersebut.

"Dukungan dari orang-orang terdekat sangat dibutuhkan agar para pelaku judi online bisa pulih dari perilaku negatif yang merusak kesehatan mental mereka," pungkasnya. (ant)

Kategori :