Presiden Jokowi Ingatkan Bahaya Overproduksi Tiongkok bagi Pasar Domestik
TINJAU STAN: Jokowi didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan setelah membuka Trade Expo Indonesia ke-39 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (9/10). (VIDEO SETPRES)--
BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pelaku ekonomi akan dampak overproduksi di Tiongkok, yang dapat mengancam pasar domestik Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada Trade Expo Indonesia (TEI) yang berlangsung pada 9 Oktober. Menurutnya, overproduksi di Tiongkok menimbulkan kekhawatiran di banyak negara karena barang-barang yang dihasilkan terkenal dengan harga murah.
Oleh karena itu, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia harus dapat melindungi pasar domestik dan meningkatkan ekspor produk unggulannya.
"Kita perlu memasarkan produk dalam negeri agar dapat menembus pasar internasional dengan lebih luas," tegasnya.
BACA JUGA:KSAU Tonny Harjono Resmikan Skadron Pendidikan 506, Fokus pada Pendidikan Siber
BACA JUGA:Sidang Kasus Timah: Helena Lim Akui Hapus Bukti Transaksi untuk Menghindari Audit BI
Di tengah tantangan perang dagang dan inflasi yang melanda banyak negara, presiden melihat peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di pasar global.
Era digital, menurutnya, harus dimanfaatkan secara optimal untuk mempromosikan produk Indonesia. “Ketika banyak negara menghadapi inflasi tinggi, di situ juga terdapat peluang,” ucapnya.
Rencana Pertemuan Mega-Prabowo
Munculnya rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto semakin menguat.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa komunikasi intensif sedang dilakukan antara keduanya. "Partai sedang konsolidasi. Tentu ada koneksitas psikologis yang dibangun secara historis," jelasnya.
BACA JUGA:Pengakuan Sandra Dewi di Sidang Korupsi Timah: Harvey Moeis Hanya Bantu Teman
BACA JUGA:Saksi Sidang Korupsi Timah: Sandra Dewi Klaim 88 Tas Mewah Hasil Endorsement
Hasto menekankan bahwa keputusan mengenai pertemuan tersebut merupakan wewenang strategis Megawati. Meski begitu, ia memastikan bahwa Megawati dan PDIP memiliki semangat persahabatan dengan Prabowo.
"Kami berupaya membangun semangat persahabatan demi kemajuan negeri," ujarnya.