Tak Sekadar Cinta, Melestarikan Batik Juga dengan Membatik

Rabu 02 Oct 2024 - 21:08 WIB
Oleh: Desi Purnamawati

Dalam perjalanan waktu Dave mulai penasaran dengan koleksi batik warisan keluarganya. Di awal tahun 2000-an neneknya memperlihatkan batik keluarga berwarna biru putih yang menjadi permulaan Dave berburu batik.

BACA JUGA:Menggali Akar Perilaku Manusia (Catatan Perjalanan Program APS 2024)

Ia mulai belajar tentang batik dengan mengumpulkannya dari para perajin batik. Literasi tentang batik di Tanah Air dinilai sangat kurang maka dia harus langsung ke perajin.

Dari koleksi keluarga itu pula Dave mengenal Batik Tiga Negeri. Dia sangat mengenal karena selalu dipakai buyutnya ,dan ia kemudian mulai belajar tentang batik.

Batik Tiga Negeri adalah batik dengan motif kompleks yang menggabungkan tiga motif dari Lasem, Pekalongan dan Solo yang direpresentasikan lewat warna.

Akulturasi yang apik itu terpengaruh budaya Tionghoa yang didominasi warna merah, biru indigo dari Belanda dan warna coklat sogan dari Jawa.

Mengobati rasa penasaran pada Batik Tiga Negeri, Dave ke Yogyakarta untuk melihat-lihat batik di sekitar Pasar Beringharjo. Dari situ ia mulai jatuh cinta pada Batik Tiga Negeri dan terus mendalaminya sampai sekarang.

BACA JUGA:Mewujudkan Keamanan Pangan dengan Menggandeng Aparat Hukum

Semakin mendalami batik, Dave juga menjumpai beragam jenis kain dan mengoleksi sampai mempelajarinya hingga memperkaya pengetahuannya tentang batik, salah satunya sogan.

Sogan adalah salah satu jenis batik klasik Jawa yang diambil dari nama pohon soga, umumnya berwarna gelap seperti coklat.

"Apa sih cantiknya kayaknya gelap, saya lebih suka yang ada warna ada rupa dan tidak membosankan. Tapi ternyata dengan berjalannya waktu saya mulai meninggalkan yang warna dan beralih ke sogan," kata Dave.

Menurut dia, berdasarkan perjalanan pengoleksi kain, pada pandangan pertama akan jatuh cinta pada warna karena menarik. Namun setelah memahami warna, akan mencintai coklat, atau biru atau putih saja.

"Kalau seperti itu sebenarnya tingkatan kita sudah lebih tinggi lagi. Jadi kalau sekarang saya selalu bilang kalau kalian sudah mencintai satu warna ini atau sogan, artinya kalian itu sudah melebihi yang warna. Jadi itu bukan karena warnanya, ada filosofinya atau lainnya tapi lebih karena cocok ke batinnya," ucap dia.

BACA JUGA:PUI UM Terangi Daerah 3T dengan Energi Terbarukan

Batik oriental

Dari hasil berburu batik selama 24 tahun, ada beberapa kain yang berusia lebih dari 100 tahun yang berasal dari Juwana, Jawa Tengah, yang merupakan batik pesisir.

Kategori :