Affan dan Vita kompak mengepalkan tangannya seraya berteriak keras. Melegakan mereka.
Di set kelima ini, skor imbang 2-2. Affan-Vita yang lebih dulu mengamankan poin pertama pada set penentuan, diimbangi oleh Komang dan Sisca 1-1. Lalu Komang-Sisca malah balik memimpin 2-1, yang kemudian kembali disamakan oleh pasangan Jatim 2-2.
Setiap poin begitu mahal pada set terakhir. Setelah empat set sebelumnya yang teramat melelahkan dengan rally dan smes keras.
Kedudukan imbang 2-2 dengan set pertama berakhir 15-13 untuk Jatim, Bali mengamankan dua set selanjutnya 11-6 dan 13-11, yang kemudian diimbangi lagi 11-6 oleh pasangan Jawa Timur. Dan ini adalah laga terakhir untuk menentukan siapa pasangan ganda campuran tenis meja terbaik Indonesia pada PON 2024.
BACA JUGA:Alami Krisis Dana: Menpora Jamin MotoGP Mandalika 2024 Tetap Digelar
Komang dan Sisca bertatapan sambil mengatur napas masing-masing. Mulut Komang mengucapkan sesuatu. Sisca mengangguk dengan kekecewaan yang bercampur keyakinan. Mereka bersiap lagi mengambil posisi.
Sisca kembali memejam.
***
Ketenangan adalah jaminan bagi siapapun yang berkunjung ke Ubud. Setidaknya bagi mereka yang benar-benar menyatakan diri ingin berhimpun dengan alam.
Termasuk Sisca, Komang, Tedja, Anik, Bayu, Devi, Ogik, dan Devinta.
Yang semuanya terpejam. Berdamai dengan apapun. Menyeleraskan diri mereka dengan kesahajaan bunga-bunga padi di sawah.
Menyesap aroma klorofil dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan.
Rahayu.
“Sulit… bukan berarti… tidak mungkin.”
BACA JUGA:Kepemimpinan Wasit di PON Aceh-Sumut Dihujat, Erick Thohir Siap Berikan Sanksi Berat
***