BELITONGEKSPRES.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan peringatan dini tentang potensi kekeringan di beberapa wilayah Indonesia.
Dikutip Senin 16 September 2024, dalam tingkat Waspada, Siaga, dan Awas, peringatan ini menunjukkan bahwa bencana bisa saja datang jika kita tidak waspada.
Apa yang terjadi? Ternyata fenomena La Nina yang sering menjadi pembicaraan belum menunjukkan tanda-tandanya di Indonesia.
Berdasarkan analisis BMKG mengenai perkembangan musim kemarau pada Dasarian I September 2024, sekitar 64 persen Zona Musim (ZoM) di Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
Daerah yang sedang merasakannya antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan.
BACA JUGA:8 Tanda Pria Tak Sepenuhnya Jujur Saat Berbicara dengan Pasangan
BACA JUGA:Kebanggaan SMAN 1 Manggar, Syahrani Aprillia Terpilih Jadi Ketua Parlemen Remaja Nasional 2024
Kemudian, meliputi Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Bagi yang berada di wilayah tersebut, siap-siap menghadapi musim kemarau yang mungkin lebih kering dari biasanya.
BMKG juga memperingatkan bahwa pada periode 10-16 September 2024, potensi hujan diperkirakan akan meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia.
Kenapa? Karena ada beberapa faktor yang memengaruhi cuaca, seperti gelombang Rossby dan Kelvin, suhu muka laut yang hangat, dan adanya daerah pertemuan angin.
Menurut BMKG, meski MJO (Madden-Julian Oscillation) tidak aktif pada fase 5, diperkirakan akan aktif kembali pada fase 5-6 di akhir September.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Perselingkuhan di Belitung Berujung Penganiayaan, Korban Luka Parah Kena Parang
BACA JUGA:Kasus Penganiayaan Anak Anggota DPRD Berakhir Damai, RJ di Kejari Belitung
Aktivitas ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan. Namun, dalam skala global, faktor IOD, SOI, dan Nino 3.4 tidak signifikan terhadap curah hujan di Indonesia.