Selain itu, pemerintah juga mengupayakan pemanfaatan pangan untuk mencapai peningkatan konsumsi pangan berdasarkan sasaran yang dianjurkan serta mengupayakan penjaminan mutu dan keamanan pangan segar.
BACA JUGA:Urgensi 'Green Financing' Ditengah Darurat Krisis Iklim Global
Strategi-strategi tersebut lebih lanjut diimplementasikan melalui berbagai program, seperti pemberian rekomendasi mengenai ketersediaan, kebutuhan dan cadangan pangan, pengendalian harga pangan, serta pengendalian pangan di tingkat produsen dan konsumen.
Dalam konteks itu, pemerintah juga telah menerbitkan peraturan presiden nomor 125 tentang pelaksanaan cadangan pangan pemerintah.
Pada sesi diskusi tersebut, Arief merekomendasikan kebijakan yang terkait dengan penanganan kerentanan dan pemberian edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pangan dan gizi.
Ia juga merekomendasikan kebijakan tentang bantuan pangan dalam konteks pencegahan dan pengendalian kerentanan pangan dan gizi, serta pemanfaatan pangan sebelum terbuang.
Sementara itu, pada sesi yang sama Uganda mengajak para peserta Forum Indonesia-Afrika (IAF) untuk berinvestasi di bidang pertanian dan sektor pangan, terutama komoditas susu, guna mewujudkan ketahanan pangan bagi semua pihak.
BACA JUGA:Kolaborasi Menuju Transisi Energi
"Kami ingin menarik minat investor untuk berdagang dan berinvestasi di Uganda, di bidang pertanian," kata Menteri Negara Bidang Pertanian, Industri Hewan, dan Perikanan Uganda Adoa Hellen pada Selasa 3 September.
Ia menyebut bahwa pertanian dan industri hewan ternak merupakan salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi negara itu, dengan 80 persen penduduk Uganda bekerja di bidang pertanian. Oleh karena itu, ia mengajak Indonesia dan negara-negara Afrika untuk berinvestasi di sana.
Adapun Presiden Rwanda Paul Kagame dan Menteri Pertanian Liberia Alexander Nuetah menyampaikan apresiasi terhadap kinerja sektor pertanian Indonesia dalam meningkatkan produktivitas di tengah kekeringan berkepanjangan akibat fenomena El Nino.
"Kami mengagumi pembangunan pertanian di Indonesia yang begitu cepat dalam meningkatkan produktivitas," kata Paul setelah selesainya rangkaian forum pada Selasa 3 September.
Paul menyampaikan hal tersebut saat hendak kembali ke negaranya usai mengikuti rangkaian kegiatan IAF yang berlangsung tiga hari pada 1-3 September di Bali.
BACA JUGA:Ambisi Indonesia Pacu Dekarbonisasi Secara Global
Apresiasi serupa juga disampaikan Menteri Pertanian Liberia Alexander Nuetah yang menyampaikan kekaguman atas upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pertanian.
Alexander menyebut pertanian Indonesia berkembang luar biasa terutama pada penerapan teknologi mekanisasi menuju modernisasi.