BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa pembentukan Angkatan Siber sebagai matra keempat dalam tubuh TNI adalah langkah penting dan mendesak untuk memperkuat pertahanan negara di era digital.
Budi percaya bahwa di masa depan, ancaman dan peperangan tidak lagi bersifat fisik, melainkan siber.
"Siber sebagai bagian dari pertahanan negara kini menjadi fokus utama bagi seluruh dunia," ujar Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu.
Ia menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara besar, membutuhkan pertahanan siber yang tangguh. Negara-negara maju telah mengembangkan kemampuan pertahanan siber mereka untuk menghadapi ancaman non-fisik ini.
BACA JUGA:Cegah Diabetes: Pemerintah Bakal Kenakan Cukai Minuman Berpemanis
BACA JUGA:Penangkapan 2 Teroris di Bekasi Bagian dari Upaya Pengamanan Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus
"Singapura sudah memiliki Angkatan Siber sebagai matra keempat. Kita, sebagai negara besar, juga memerlukan pertahanan siber yang kuat," tambahnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan instruksi untuk membentuk Angkatan Siber sebagai matra keempat dalam TNI.
"Saya sudah mendapat perintah dari Pak Presiden, dan juga didukung oleh MPR, untuk membentuk TNI Angkatan Siber," kata Agus setelah rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa, 4 September.
Agus juga menyebut bahwa TNI saat ini sudah memiliki satuan siber, namun keberhasilannya sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang ada. (ant)