BMKG Diminta Oleh DPR Menyiapkan Mitigasi Gempa Megathrust

Kamis 22 Aug 2024 - 20:55 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELLITONGEKSPRES.COM - Anggota Komisi V DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, mengingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mempersiapkan strategi mitigasi jika potensi gempa Megathrust benar-benar terjadi di Indonesia.

"Kita perlu melibatkan semua elemen pemerintahan untuk memastikan tidak terjadi kepanikan. Jika memang ada kemungkinan gempa ini terjadi, mitigasi dan persiapan harus dilakukan," ujar Syahrul dalam pernyataan yang disampaikan melalui video, sebagaimana dilihat di kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta pada Kamis.

Selain penekanan pada pentingnya mitigasi, Syahrul juga mengharapkan BMKG memberikan informasi yang akurat dan berdasarkan data terpercaya mengenai potensi gempa Megathrust.

"Pemerintah harus bijaksana dalam menyampaikan informasi ini," tambahnya.

BACA JUGA:Masyarakat Protes Revisi UU Pilkada: Gambar 'Peringatan Darurat' Jadi Simbol Kekecewaan

BACA JUGA:Terungkap, Ini Cara Helena Lim Hilangkan Bukti Bukti Transaksi Korupsi Timah

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi terkait gempa Megathrust, terutama dari sumber yang tidak terpercaya.

"Saya juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi ini," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, telah meminta pemerintah daerah untuk mempersiapkan tata ruang yang aman dan mampu menampung warga sebagai bagian dari upaya mitigasi jika gempa Megathrust terjadi di Indonesia.

"Diperlukan persiapan masyarakat dan pemerintah daerah sebelum gempa berkekuatan tinggi yang bisa memicu tsunami terjadi. Pemerintah daerah harus menyiapkan infrastruktur, sistem, jalur evakuasi, dan tempat penampungan yang memadai," ujar Dwikorita.

BACA JUGA:Peran Helena Lim dalam Kasus Korupsi Timah Rp 300 T: Fakta-Fakta Baru Terungkap Dalam Sidang

BACA JUGA:Anggaran RAPBN 2025 Capai Rp 3.613,1 Triliun, DPR Sarankan Fokus pada Program Pro Rakyat

Ia juga menekankan pentingnya mengosongkan zona-zona rawan, terutama di daerah dekat pantai, dan menghindari pembangunan berlebihan di area tersebut.

"Pemerintah daerah perlu merancang tata ruang yang aman. Pembangunan di wilayah pantai harus dibatasi. Jika ada hotel yang dibangun, harus dipastikan mampu menahan gempa berkekuatan hingga 8,5 magnitudo," katanya.

Dwikorita mencontohkan langkah yang telah diambil oleh Pemda DIY melalui pembangunan Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, yang dirancang untuk tahan terhadap gempa Megathrust.

Kategori :