JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Penipuan dengan modus nomor kontak WhatsApp palsu semakin meresahkan masyarakat, khususnya melalui platform Google Maps.
Baru-baru ini, ditemukan adanya nomor kontak WhatsApp palsu yang disisipkan dalam informasi alamat di beberapa laman Google Maps Kantor Imigrasi lagi marak.
Direktorat Jenderal Imigrasi mengungkapkan modus ini diduga kuat dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan fitur Google My Business.
Karena itu, masyarakat diingatkan selalu waspada terhadap modus penipuan melalui platform Google Maps, terutama terkait informasi yang ditampilkan pada halaman Kantor Imigrasi.
BACA JUGA:Kantor Imigrasi Tanjungpandan Gelar Rakor TIMPORA di Beltim
BACA JUGA:Imigrasi Buru Dalang di Balik Sindikat Penyelundupan Manusia ke Australia
Di laman Google Maps beberapa Kantor Imigrasi teridentifikasi muncul nomor kontak WhatsApp palsu 081230030440, yang diduga untuk modus penipuan.
Penelusuran lebih lanjut melalui aplikasi GetContact mengungkapkan kecurigaan bahwa nomor tersebut berpotensi digunakan untuk penipuan, mengingat tidak adanya informasi valid terkait pemilik nomor.
Fitur Google My Business yang memungkinkan pengguna untuk mengedit informasi bisnis diduga disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan nomor kontak palsu tersebut.
Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi, Sandi Andaryadi dalam keterangan resmi menyampaikan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas.
BACA JUGA:Erwin Hariyadi: Media Jadi Mata Telinga Imigrasi Dalam Pengawasan Orang Asing
BACA JUGA:Bridging Visa: Produk Imigrasi Terbaru Tentang Visa dan Izin Tinggal di Indonesia
"Kami akan menyurati Google untuk menghapus nomor itu dan juga akan meminta operator seluler memblokir nomor tersebut," ujar Sandi Andaryadi melalui rilis Senin, 12 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Sandi mengimbau masyarakat untuk selalu memastikan bahwa informasi yang mereka akses mengenai layanan imigrasi berasal dari sumber resmi.
Masyarakat diingatkan untuk tidak mudah percaya pada informasi yang berasal dari sumber yang tidak dapat diverifikasi, terutama jika berkaitan dengan urusan administrasi dan keuangan.