TOBOALI - BELITONGEKSPRES.COM, Produktivitas penjualan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami penurunan dalam seminggu terakhir.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (DPPP) Bangka Selatan, Risvandika, produktivitas penjualan dan pengiriman TBS dari petani ke pabrik kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 10 hingga 15 persen.
Hal ini disebabkan oleh penghentian sementara pembelian TBS oleh dua pabrik penampung, yaitu CV Mutiara Alam Lestari (Mal) dan CV Mutiara Hijau Lestari (MHL) yang terletak di Kecamatan Koba, Bangka Tengah.
Risvandika menjelaskan bahwa kedua pabrik tersebut menghentikan pembelian TBS karena rekeningnya diblokir oleh pihak Kejaksaan Agung. Pemiliknya ditangkap atas dugaan terlibat dalam kasus tata niaga pertimahan.
BACA JUGA:2 Kapal Kandas Akibat Pendangkalan Alur di Pintu Pelabuhan Pangkalbalam
BACA JUGA:Dampak Korupsi Timah di Babel, Ancaman Nyata PHK Ribuan Pekerja Tambang dan Sawit
Akibatnya, petani terpaksa menjual TBS mereka ke pabrik lain, yang mengakibatkan penumpukan dan antrean panjang karena proses bongkarnya memakan waktu.
"Dari laporan para petani, mereka mengeluhkan penurunan produktivitas setelah pemblokiran rekening pabrik-pabrik tersebut oleh Kejagung," kata Risvandika dilansir dari Antara, Kamis 9 Mei 2024.
Para petani juga menyatakan kekhawatiran terhadap penurunan kualitas buah sawit dan crude palm oil (CPO) karena proses pembongkaran TBS yang terhambat, ditambah lagi dengan penjualan dengan harga lebih rendah.
Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah setempat berencana mempercepat operasionalisasi pabrik kelapa sawit di Desa Jeruji, Kecamatan Toboali. "Kami sedang mencari solusi terbaik, termasuk mempercepat operasional pabrik kelapa sawit di Desa Jeruji," ujar Risvandika.