Kurikulum Merdeka Bagi Seluruh Anak Indonesia

Kamis 02 May 2024 - 20:43 WIB
Oleh: Astrid Faidlatul Habibah

Meneruskan estafet Kurikulum Merdeka

Meski Kurikulum Merdeka belum diterapkan secara wajib selama 4 tahun ke belakang, kebijakan ini telah diadopsi oleh lebih dari 300 ribu atau 80 persen satuan pendidikan yang ada di Indonesia.

Benih-benih yang ditanam sejak Kurikulum Merdeka diterapkan juga terlihat mulai bersemi.

BACA JUGA:Memaknai Kartini, Memaknai Kesetaraan Gender

BACA JUGA:Hari Bumi Momentum Dorong Sirkular Ekonomi

Implementasi Kurikulum Merdeka mampu meningkatkan skor numerasi satuan pendidikan, baik di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) maupun non-3T.

Lompatan literasi yang terjadi untuk sekolah makin lama kian bagus terutama mereka yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Skor numerasi sekolah di daerah 3T yang menerapkan Kurikulum Merdeka selama 1 tahun sebesar 8,15; skor numerasi dengan implementasi 2 tahun sebesar 8,79; sedangkan dengan implementasi 3 tahun sebesar 12,49.

Sementara skor numerasi bagi satuan pendidikan di daerah non-3T mencapai 13,14 untuk yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka selama 3 tahun dan 12,85 untuk yang menerapkan selama 2 tahun serta 10,4 bagi yang menerapkan selama 1 tahun.

Hal tersebut lebih baik dibandingkan dengan satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum 2013, yaitu hanya 8,99 untuk di daerah non-3T dan 6,59 untuk di daerah 3T.

Bahkan hasil survei dan evaluasi kebijakan dari Kemendikbudristek menunjukkan sebanyak 97 persen guru memberikan dukungan positif terhadap penerapan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka memberi fleksibilitas guru untuk merancang pembelajaran sesuai kondisi murid dan sekolah, yakni salah satunya melalui proyek penguatan profil pelajar Pancasila atau P5 yang mampu mendorong pengembangan karakter siswa.

Kini wajah baru pendidikan Indonesia sudah mulai terlihat berkat Kurikulum Merdeka. Banyak anak Indonesia yang lebih berani bermimpi karena mereka merdeka saat belajar di kelas. Guru berani mencoba hal baru karena mendapat kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.

Para mahasiswa turut merasakan dampak positif gerakan Merdeka Belajar, yakni mereka lebih siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus.

BACA JUGA:Kisah 'Kartini' dari Lampung memberdayakan anak-anak termarginalkan

BACA JUGA:Menimbang Opsi Terbaik Untuk Menjaga Kestabilan Rupiah

Kategori :