Ternyata Ini Penyebab Premi Asuransi Mobil Listrik Lebih Mahal

Jumat 26 Apr 2024 - 21:37 WIB
Editor : Erry Frayudi

3. Risiko Kerusakan Tergolong Tinggi

Tentu, risiko kerusakan pada mobil listrik memang tidak bisa disamakan dengan mobil konvensional. Beberapa faktor risiko khusus termasuk kecelakaan akibat kurangnya suara mesin, kegagalan sistem operasi, dan tegangan tinggi pada kendaraan ini. 

BACA JUGA:Harga BBM Rawan Naik, Indef Sarankan Pemerintah Dorong Pengguaan Kendaraan Listrik

BACA JUGA:Sebelum Putuskan Membeli Mobil listrik, Pertimbangkan Dulu 5 Hal Ini

Oleh karena itu, perusahaan asuransi cenderung membebankan biaya premi lebih tinggi bagi pemilik mobil listrik.

Terutama jika Anda tinggal di daerah rawan banjir, risiko kerusakan pada mobil listrik dapat meningkat secara signifikan. 

Jika Anda termasuk dalam kategori nasabah dengan karakteristik tersebut, tidak mengherankan jika premi asuransi ditingkatkan beberapa persen. Hal ini dilakukan agar perusahaan asuransi dapat lebih optimal dalam mengantisipasi risiko biaya perbaikan.

4. Harga Mobil Listrik Lebih Mahal

Seperti halnya dengan asuransi mobil konvensional, premi asuransi untuk mobil listrik juga disesuaikan dengan nilai kendaraannya. 

Misalnya, jika premi asuransi mobil biasa ditetapkan sebesar 5 persen dari harga mobil, dengan harga mobil listrik yang cenderung lebih tinggi, tidak mengherankan jika premi asuransinya juga lebih tinggi.

Dengan risiko yang lebih besar terkait dengan mobil listrik, kemungkinan besar persentase dari harga mobil yang dijadikan sebagai biaya premi juga akan ditingkatkan. 

Namun, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) telah menyatakan bahwa regulasi terkait premi asuransi untuk mobil listrik akan terus dioptimalkan di masa mendatang. Hal ini bertujuan agar baik perusahaan asuransi maupun nasabah dapat mendapatkan penetapan tarif yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, tanpa merugikan salah satu pihak.

5. Komponen Suku Cadang Masih Jarang

Alasan lain mengapa asuransi mobil listrik lebih mahal adalah karena suku cadangnya yang masih langka. Keterbatasan jumlahnya membuat suku cadang untuk kendaraan ini dibanderol dengan harga tinggi. Terutama pada komponen baterai, harganya bisa mencapai 50 persen atau bahkan 60 persen dari harga mobil listrik itu sendiri.

BACA JUGA:Buka Akses Impor Mudah untuk UMKM, Fasdeli Express Gandeng J&T Siapkan Gudang di Tiongkok

BACA JUGA:Citroen C3 Aircross Meluncur di Indonesia, SUV 7 Penumpang Harga Setara Toyota Veloz

Kategori :