Jumlah paket atau keluarga penerima program Operasi Pasar Murah Bersubsidi Kabupaten Beltim mengalami penurunan drastis pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, anggaran yang dialokasikan tetap sama seperti tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Beltim berhasil mendistribusikan Sembako Bersubsidi kepada 10.400 warga di 7 kecamatan. Namun, pada tahun ini, jumlah penerima paket sembako tersebut berkurang menjadi hanya 8.150 warga kurang mampu.
Hal itu disampiakan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Beltim Suparta, saat memberikan keterangan kepada Diskominfo SP Beltim pada acara peluncuran Operasi Pasar Murah Bersubsidi Tahun 2024 di Halaman Terminal Manggar.
Suparta mengakui bahwa jumlah paket yang didistribusikan tahun ini mengalami penurunan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa tidak ada pengurangan anggaran untuk kegiatan tersebut.
BACA JUGA:Antisipasi Dampak Buruk Radiasi, Beltim akan Lokalisasi 'Meja Goyang' Timah
BACA JUGA:Penerimaan Zakat di Baznas Beltim Sangat Memprihatinkan, Penyebabnya Terungkap
"Iya, jumlah anggaran untuk Kegiatan Operasi Pasar bersubsidi ini tetap sama, sekitar Rp1,3 miliar. Yang mengalami perubahan hanya harga bahan kebutuhan, yang hampir semuanya mengalami kenaikan, terutama beras," ungkapnya.
Pada tahun 2023, harga satu paket sembako bersubsidi, yang terdiri dari 5 kilogram beras premium, satu kilogram gula pasir, dua liter minyak goreng, dan satu kilogram tepung terigu, hanya sebesar Rp124.500. Namun, pada tahun 2024, harga tersebut melonjak menjadi Rp134.000.
"Meskipun jumlah barangnya tetap, namun harga sudah tidak sama lagi. Sehingga kami terpaksa mengurangi jumlah penerima, tetapi hanya untuk keluarga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem, yang terdaftar dalam DTKS atau P3KE," terang Suparta.
Selain itu, harga jual tiap paket juga mengalami peningkatan dari Rp33.600 pada tahun 2023 menjadi Rp37.400 pada tahun 2024. Meskipun begitu, jumlah subsidi yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Beltim untuk setiap paket juga mengalami peningkatan.
"Pada tahun sebelumnya, setiap paket kami hanya mensubsidi sekitar Rp90.900. Namun, pada tahun ini, nilai subsidi kami tambahkan menjadi Rp96.600," tandas Suparta.