BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Lingkar pinggang yang terlalu lebar dapat menjadi faktor risiko bagi penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hipertensi, dan penyakit jantung.
Menurut data Kementerian Kesehatan, ciri-ciri obesitas dapat dikenali dari lingkar pinggang laki-laki yang lebih dari 90 cm dan perempuan yang lebih dari 80 cm.
Selain itu, tekanan darah yang mencapai atau melebihi 130/85 mmHg, kadar gula darah puasa di atas 100 mg/dL, trigliserida lebih dari atau sama dengan 150 mg/dL, serta kadar HDL di bawah 40 mg/dL untuk laki-laki dan di bawah 50 mg/dL untuk perempuan, juga dapat menandakan risiko obesitas.
Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit, termasuk diabetes, yang merupakan salah satu penyakit tidak menular yang signifikan di Indonesia dan membutuhkan penanganan serius.
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan peningkatan angka prevalensi obesitas, mencapai 21,8%, dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 14,8%.
BACA JUGA:Manfaat Minum teh Jahe Setiap Hari Menurut Penelitian Ahli
BACA JUGA:Tren Outfit Ramadhan 2024, Outer Tile dan Gamis Pompom Paling Diburu
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Dr. Eva, menyatakan bahwa salah satu tantangan dalam upaya pencegahan dan pengendalian obesitas adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan fakta bahwa obesitas merupakan suatu penyakit yang perlu ditangani dengan serius.
“Teknologi yang tidak mendukung aktivitas fisik dimana mudahnya transportasi dan gawai sehingga membuat masyarakat Indonesia malas bergerak kemudian peran pemerintah daerah yang masih perlu kita dorong untuk menciptakan lingkungan yang kondusif melalui aturan dan ruang-ruang, menyiapkan ruang-ruang olahraga untuk masyarakat,” ungkap Direktur P2P Dr. Eva dalam temu media melalui Zoom Meeting.
Dr. Eva menambahkan bahwa meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap obesitas, serta melakukan deteksi sedini mungkin, merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran, serta mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit lainnya.
"Dari segi pelayanan kesehatan, penanganan terhadap individu yang mengalami obesitas harus dilakukan secara komprehensif, mulai dari upaya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular yang dilakukan secara mandiri di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM atau Posyandu), puskesmas, hingga fasilitas pelayanan kesehatan lainnya," ujar Dr. Eva.
BACA JUGA:Punya Masalah dengan Bau Mulut? Ini Penyebab dan Cara Ampuh Usir Bau Mulut
BACA JUGA:4 Zodiak Ini Ditakdirkan Paling Kaya Raya, Apakah Kamu Termasuk?
Cegah Obesitas
Dr. Eva juga menyoroti bahwa obesitas dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Hal ini melibatkan komitmen setiap individu untuk bertanggung jawab atas kesehatan diri mereka sendiri.