- Menghindari minuman beralkohol.
- Menjaga berat badan dan komposisi lemak tubuh agar tetap ideal.
- Hidup aktif setiap hari.
- Melakukan latihan fisik atau olahraga secara teratur.
Dr. dr. Tan Shot Yen juga menyampaikan tentang adiksi pangan. Perubahan jenis dan pola makanan yang disebabkan oleh industrialisasi telah mengakibatkan penurunan konsumsi makanan yang kaya nutrisi.
“Dampak industrialisasi itu membuat orang itu yang tadinya makan baik-baik saja akhirnya menjadi tidak baik-baik saja, karena banyak sekali imbuhannya dan menganggap pekerjaan paling penting dari apa yang kita makan,” tutur Dr. dr. Tan.
BACA JUGA:Memahami Kepribadian yang Ambisius Tipe A: Apakah Ini Anda?
BACA JUGA:4 Zodiak dengan Kecerdasan Tinggi Berdasarkan Astrologi
Dr. dr. Tan melanjutkan dengan mengklasifikasikan produk pangan ke dalam empat kelompok. Kelompok pertama mencakup makanan yang tidak diproses atau diproses secara minimal, seperti sayur/buah segar, padi-padian dan kacang-kacangan, tepung tumbuk, pasta kering atau basah yang terbuat dari tepung dan air, telur, daging ikan segar atau beku, dan susu yang telah dipasteurisasi.
Kelompok kedua mencakup bahan masakan yang telah diproses, termasuk gula, minyak, lemak, garam, dan lainnya yang berasal dari bahan pangan dan biasanya digunakan dalam proses memasak di dapur.
Kelompok ketiga mencakup pangan yang telah diproses lebih lanjut, seperti produk kalengan, buah kering, produk daging yang diasinkan, keju rumahan, dan roti segar yang tidak dikemas.
Sementara itu, kelompok keempat mencakup produk ultra-proses, seperti minuman ringan, camilan kemasan, roti produk massal, berbagai produk nugget dan makanan beku bermerek, serta aneka produk yang sudah tidak lagi mengandung bahan utuh dan diproduksi secara besar-besaran oleh industri dengan tujuan komersialisasi.
"Penyusunan kategori pangan ini dapat membantu kita menilai apakah makanan yang kita konsumsi baik atau tidak," ujar Dr. dr. Tan.