Pelaku MICE perlu mengembangkan strategi untuk menarik lebih banyak acara dari sektor swasta dan internasional. Promosi event berbasis korporasi dan startup dapat menjadi alternatif untuk menggantikan ketergantungan pada belanja pemerintah.
2. Dukungan Kebijakan Pemerintah
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menyarankan agar pemerintah memberikan insentif fiskal bagi industri MICE, seperti pemangkasan pajak penghasilan (PPh) 21 bagi karyawan di sektor ini, diskon tarif listrik, serta fasilitasi promosi event internasional.
3. Optimalisasi Teknologi dan Hybrid Events
Dengan pembatasan perjalanan dinas, industri MICE bisa beralih ke model hybrid yang menggabungkan acara daring dan luring. Ini dapat mengurangi biaya logistik dan tetap menarik peserta dari berbagai lokasi tanpa harus hadir secara fisik.
BACA JUGA:Said Abdullah Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Akan Tercapai di Era Prabowo
BACA JUGA:Menkeu Sebut Gaji ke-13 dan 14 ASN Tetap Akan Diberikan
4. Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah yang terdampak dapat mengambil inisiatif untuk mengembangkan event berbasis komunitas atau festival budaya sebagai strategi menarik wisatawan dan menjaga roda ekonomi tetap berputar.
Pemangkasan anggaran yang diberlakukan pemerintah memang menjadi tantangan besar bagi industri MICE. Namun, dengan strategi yang tepat, adaptasi teknologi, dan dukungan kebijakan yang inovatif, sektor ini tetap memiliki peluang untuk bertahan dan berkembang.
Pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan kebijakan stimulus untuk mencegah dampak negatif yang lebih luas terhadap perekonomian daerah dan lapangan kerja. (beritasatu)