BELITONGEKSPRES.COM - Kelangkaan LPG 3 kilogram atau gas melon tak hanya menyulitkan masyarakat, tetapi juga membawa dampak tragis. Demi mendapatkan bahan bakar rumah tangga ini, warga terpaksa menempuh jarak yang lebih jauh dan rela antre dalam waktu lama. Sayangnya, dalam kurun waktu tiga hari, dua ibu rumah tangga kehilangan nyawa setelah berjuang mendapatkan LPG 3 kg.
Insiden pertama terjadi pada Senin, 3 Februari, di Pamulang Barat, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Yonih, seorang lansia berusia 62 tahun, meninggal dunia setelah membeli LPG 3 kilogram di salah satu pangkalan gas. Berdasarkan kesaksian keluarganya, Yonih sempat memberi tahu adiknya, Rohayah, bahwa ia akan antre gas.
"Pagi ketemu saya di depan. Saya tanya mau ke mana, dia bilang mau antre gas. Bawa tabung gas dua masih kosong, tapi disuruh pulang lagi disuruh pakai KTP. Habis itu saya pulang beli sayur, dia berangkat lagi," ungkap Rohayah.
Yonih berangkat sekitar pukul 11.00 WIB dan harus mengantre selama satu jam. Setelah mendapatkan gas, ia tampak lemas hingga harus dibantu tetangga untuk beristirahat. Menantunya kemudian menjemputnya pulang. Namun, setibanya di rumah, ia pingsan dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
BACA JUGA:Dua Kantor dan satu Sekolah di Kabupaten Puncak Papua Dibakar, Diduga Ulah OPM
BACA JUGA:Presiden Prabowo Instruksikan Kemudahan Akses LPG 3 Kg untuk Masyarakat
Peristiwa tragis lainnya menimpa Tri Lestari, seorang perempuan berusia 48 tahun di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Pada Selasa, 4 Februari, ia mengalami kecelakaan fatal sepulang mencari LPG 3 kilogram.
Tri Lestari pergi mencari LPG menggunakan sepeda motor dari Desa Dempet hingga ke Desa Kebonagung. Dalam perjalanan pulang melewati Jalan Raya Semarang-Grobogan, ia mengalami kecelakaan di dekat jebolan tanggul Sungai Tuntang.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa ia terpeleset saat berusaha mendahului truk dari sebelah kiri. Akibatnya, ia terjatuh dan terlindas truk bernomor polisi B 9096 TEX yang dikemudikan oleh Raden Endrasmoro. Tri mengalami luka parah pada kedua kakinya dan meninggal di lokasi kejadian.
Kanit Laka Satlantas Polres Demak, Ipda Bambang Susilo, membenarkan kecelakaan tersebut. "Kami tidak tahu kalau korban sebelumnya sedang mencari LPG. Yang kami tahu, setelah kejadian lakalantas, di sepeda motornya ada dua tabung LPG di selakangan kendaraan tempat pijakan kaki," jelasnya.
Jenazah Tri Lestari sempat dibawa ke Puskesmas Kebonagung sebelum dipulangkan ke rumah duka. Dua peristiwa ini menjadi gambaran nyata betapa sulitnya masyarakat mendapatkan LPG 3 kilogram, hingga harus mempertaruhkan keselamatan mereka sendiri. (jawapos)