BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang dipimpin oleh Teuku Riefky Harsya menunjukkan komitmennya dalam mendukung program makan bergizi gratis (MBG), salah satu inisiatif unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Meskipun peran langsung Ekraf tidak mencakup suplai makanan atau pemilihan juru masak, kementerian ini fokus pada peningkatan kualitas pelaksanaan melalui dukungan pelatihan dan kolaborasi inovatif.
Teuku Riefky menjelaskan bahwa Kementerian Ekraf telah menggandeng chef profesional untuk memberikan pelatihan kepada juru masak yang bertugas dalam program MBG.
“Kami ingin memastikan bahwa kualitas makanan dalam program ini tidak hanya bergizi, tetapi juga memenuhi standar penyajian yang baik,” ujar Teuku dalam konferensi pers di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu, 15 Januari.
BACA JUGA:Menuju Swasembada 2027, Menko Zulhas Tegaskan Tidak Ada Impor Pangan
BACA JUGA:BPS: Sekitar 52 Persen Penduduk Miskin Berada di Pulau Jawa
Upaya ini telah dimulai dengan pelatihan di berbagai kota, memastikan setiap juru masak memiliki keahlian yang memadai. Selain itu, Kementerian Ekraf membuka pintu bagi pelaku industri foodtech dan startup untuk ikut berperan, terutama sebagai penyuplai makanan yang inovatif dan efisien.
“Keterlibatan startup dan pelaku ekraf penting untuk memberikan sentuhan inovasi sekaligus memanfaatkan potensi karya anak bangsa dalam mendukung program prioritas nasional ini,” tambah Teuku.
Program MBG, yang dimulai pada 6 Januari 2025, menargetkan tiga juta penerima manfaat selama tiga bulan pertama, termasuk balita, santri, siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Angka ini diproyeksikan meningkat hingga 15 juta penerima pada akhir tahun, didukung anggaran sebesar Rp 71 triliun dari APBN 2025.
Namun, Teuku menekankan pentingnya sinergi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertanggung jawab atas pemilihan vendor dan pengawasan kualitas makanan. “Koordinasi dengan BGN sangat krusial, mengingat badan ini memiliki standar ketat yang harus dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat,” jelasnya.
BACA JUGA:Bapanas Sebut Penyaluran Beras SPHP Fokus pada Wilayah 3TP dan Indonesia Timur
BACA JUGA:Wamentan Dukung Penuh Kenaikan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis
Selain meningkatkan kualitas juru masak, Kementerian Ekraf juga fokus pada kolaborasi strategis untuk menciptakan inovasi di bidang distribusi dan pengolahan makanan bergizi. Hal ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif pada gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan sektor ekonomi kreatif.
“Program makan bergizi gratis ini adalah kesempatan besar untuk melibatkan potensi ekonomi kreatif Indonesia, menciptakan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kolaborasi lintas sektor,” tutup Teuku.
Dengan kombinasi pelatihan berkualitas, inovasi teknologi, dan sinergi lintas kementerian, program MBG diharapkan menjadi langkah signifikan menuju peningkatan kualitas hidup masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. (beritasatu)