Gelombang awal ini diikuti gelombang kedua yang menghadirkan Generatif AI. AI jenis ini mampu menghasilkan konten dan berelasi dengan manusia. Baik AI di gelombang awal maupun gelombang kedua, kemampuannya menyarankan dan mendukung pekerjaan manusia.
Karena di dua gelombang itu AI bersifat membantu, maka patut disebut sebagai Assistant AI.
Sedangkan di gelombang ketiga sekarang ini, yang mulai marak digunakan adalah Agentic AI. AI yang mampu menjalankan tugas mandiri sebagai agen, dan berinteraksi dengan Agentic AI lainnya. Namun demikian Marr masih tetap pada pendapatnya semula: AI ‘hanya’ mentransformasi cara manusia bekerja, bukan menggantikannya.
Sedangkan optimisme yang memprediksi kecerdasan AI dapat mencapai kesempurnaan kecerdasan alami manusia menyebutkan, alih-alih AI menggantikan manusia di masa depan, saat ini proses irelevansi manusia itu sedang berlangsung.
Optimisme yang dilontarkan juga mengemukakan keberadaan Agentic AI. AI yang secara mendasar, berbeda dengan Assistant AI. Agentic AI mampu bertindak dan berelasi dengan Agentic AI lainnya, sedangkan Assistant AI lebih bersifat menyarankan. Sependapat dengan itu, Dean DeBiase, 2024, dalam “How Agentic AI Will Turn Your Life and Workplace Upside-down” menyebut, yang membedakan Agentic AI dari jenis sebelumnya pada sifat independensinya.
BACA JUGA:Optimisme Menatap Ekonomi Indonesia 2025
Agentic AI bertindak mandiri, punya fungsi yang lebih luas dalam menangani tugas dan memiliki kemampuan mengadaptasi lingkungan yang kompleks. Karenanya, AI jenis ini dapat bertindak tanpa manusia dan kehadirannya bakal menjungkirbalikkan kehidupan maupun tempat kerja.
Seluruhnya itu terjadi, ~DeBiase yang mengutip riset Gartner~ lantaran di tahun 2028, 33 persen perusahaan dunia bakal diberdayakan operasionalnya oleh Agentic AI. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 1 petsen, dibanding tahun 2024. Manusia, walaupun belum seluruhnya, bakal tergerus besar-besaran perannya. AI memaksanya jadi irelevan.
Keistimewaan Agentic AI tak berhenti sebatas itu. Sebagaimana manusia cerdas yang terus belajar kemampuannya meningkat. Ini didorong oleh ketersediaan informasi yang dapat diolah, dianalisa dan diubah sebagai pengetahuan yang diperlukan dalam operasi perusahaan. Kecerdasannya yang melampaui Assistant AI, seiring akses data yang dapat dimanfaatkannya. Seluruhnya didorong oleh sistem informasi yang semula terisolasi jadi terbuka.
Ilustrasi beroperasinya Agentic AI adalah operasi mobil tanpa pengemudi. Sebagai agen yang berbasis kecerdasan jenis ini, mobil mampu menilai situasi secara real time seraya melakukan adaptasi yang diperlukan.
BACA JUGA:Swasembada Energi dan Jalan Menuju Keberlanjutan
Mobil memulai operasi dengan pemeriksaan kecukupan energi penggerak, memastikan keamanan dan kenyamanan di dalam kabin, penyesuaian kecepatan berdasar situasi jalan raya, juga berinteraksi dengan penumpang untuk memastikan kenyamanannya. Dalam hal terjadinya keadaan genting, dipilih tindakan untuk menghindari kecelakaan. Kalaupun terdapat situasi tak terelakkan, dalam waktu sangat cepat dipilih tindakan yang meminimalkan kerugian.
Dalam relasinya dengan agen berkecerdasan lain mobil Agentic AI ini mampu ‘berkoordinasi’ untuk tak berada di ruang yang sama di waktu yang sama. Sebab jika itu terjadi, artinya bertabrakan. Sistem informasi yang terjejaring antar mobil Agentic AI, mampu menghindarkannya dari situasi macet atau keadaan tak efisien lainnya. Seluruhnya berbeda ketika kendaraan dioperasikan oleh manusia, dengan sistem informasi yang tak terjejaring. Kehendak otonom masing-masing pengemudi, dapat mengantarnya pada situasi kecelakaan atau macet yang berkepanjangan.
Sifat agen dari perangkat ini, lazim dimanfaatkan di bidang robotika maupun kendaraan tanpa pengemudi. Seluruhnya diilustrasikan oleh Gareth Davie dan Aline Bessa, 2024, dalam “What is Agentic AI? Definition, Features, and Governance Considerations”.
Disebutkannya, mobil self-driving yang mampu bertindak lazimnya agen mandiri, lantaran kemampuannya mengambil data lingkungan dan menerapkannya sebagai tindakan penyelamatan, jika diperlukan.
BACA JUGA:Drama Korea Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Selesai