JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki hubungan permusuhan dengan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto.
Hal tersebut ditegaskan oleh Megawati Soekarnoputri dalam pidato politiknya saat perayaan HUT ke-52 PDIP di sekolah partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat 10 Januari 2025.
"Media mikir saya sama Pak Prabowo musuhan apa tidak, (ya) tidak," kata Megawati Soekarnoputri dikutip dari beritasatu.com.
Megawati juga menambahkan bahwa dirinya dan Prabowo, sebagai sesama Ketua Umum partai, memiliki perasaan yang sama terkait situasi politik yang memengaruhi kader mereka.
BACA JUGA:Jelang Kongres VI, Megawati Ungkap Ada Pihak Incar Jabatan Ketum PDIP
Menurutnya, sebagai pemimpin partai, mereka pasti merasa kecewa jika anggota partainya terhalang dalam pergerakan politik atau tidak berhasil dalam kontestasi.
"Saya bilang, mas (Prabowo) kita kan sesama ketua umum. Kalau kamu dibegitukan, melihat anak buah kamu dibegitukan, apa rasanya sebagai ketum, pasti perasaan kita sama," ujar Megawati.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga mengingatkan kembali momen ketika dirinya memasak nasi goreng untuk Prabowo pada tahun 2019, saat Prabowo berkunjung ke kediamannya. Momen tersebut sempat menarik perhatian media setelah Pilpres 2024.
Mengenai isu pertemuan kembali dengan Prabowo pasca-pilpres, Megawati menyatakan bahwa dirinya sedang fokus pada kondisi internal PDIP dan beberapa kader partai yang kalah dalam pemilu.
BACA JUGA:Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan, Sekjen PDIP Lawan Status Tersangka KPK
“Saya saja sedang pusing banyak anak-anakku yang tidak jadi. Ya begitu loh. Memangnya tidak boleh? Boleh, tetapi prinsip, aku di sini, di situ ramai. Yang membikin rusuh. Kalau perlu tidak ketemu,” sebutnya.
Namun, Megawati juga menambahkan bahwa jika ada keperluan dengan Prabowo, dirinya bisa mengutus kader PDIP yang tepat untuk melakukan komunikasi.
"Kalau aku perlu situ, kan tidak perlu ketemu kok, aku bisa milih orang sampai gitu loh. Itu namanya strategi politik,” tandas Ketum PDIP itu.