BELITONGEKSPRES.COM - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamenduk Bangga), Isyana Bagoes Oka, mengungkapkan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil dan menyusui masih berada dalam tahap awal. Meskipun telah berjalan, sasaran program ini belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah.
Saat mengunjungi pelaksanaan program di Posyandu wilayah Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, pada Jumat, 10 Januari, Isyana menjelaskan bahwa program MBG saat ini hanya dilakukan seminggu sekali dan mencakup beberapa lokasi terbatas.
“Untuk tahap awal, program ini diberikan seminggu sekali di sejumlah titik yang sudah ditentukan,” ujar Isyana. Ia juga menyebutkan bahwa selain di Ciracas, program serupa telah diujicobakan di wilayah Warung Kiara dan Bojong Koneng, Bogor.
Namun, dibandingkan dengan implementasi program MBG untuk anak sekolah yang telah mencapai 190 titik, pelaksanaan untuk ibu hamil dan menyusui masih jauh lebih kecil skalanya. “Saat ini cakupan program masih terbatas dibandingkan dengan yang sudah dijalankan di sekolah-sekolah,” jelas Isyana.
BACA JUGA:PPPK Tahap II Diperpanjang, Pemerintah Diminta Dorong 400 Ribu Tenaga Non-ASN Ikuti Seleksi
BACA JUGA:Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan, Sekjen PDIP Lawan Status Tersangka KPK
Menurut Isyana, salah satu kendala utama adalah aspek teknis yang harus segera diperbaiki agar program dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. Pemerintah terus mengevaluasi untuk memastikan bahwa program ini dapat memberikan manfaat optimal bagi sasaran utama.
Edukasi untuk Pencegahan Stunting
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, yang juga terlibat dalam pelaksanaan program, menekankan bahwa MBG untuk ibu hamil dan menyusui merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mencegah stunting.
“Fokus utama kami adalah mencegah stunting, khususnya dengan memastikan anak-anak mendapat asupan gizi terbaik selama 1.000 hari pertama kehidupan,” jelas Veronica.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui, terutama mengenai jenis makanan yang kaya protein dan karbohidrat untuk menunjang pertumbuhan anak. “Pemahaman tentang gizi tidak hanya harus diajarkan di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga,” tambahnya.
Pemerintah berharap, dengan langkah-langkah ini, program MBG dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperbaiki kualitas hidup anak-anak Indonesia sekaligus mendukung target nasional dalam pengentasan stunting. (beritasatu)