Kementan Targetkan Tak lagi Impor 4 Komoditas Pangan pada 2025

Minggu 05 Jan 2025 - 21:02 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan target ambisius untuk tidak mengimpor empat komoditas pangan beras, jagung, garam konsumsi, dan gula konsumsi pada tahun 2025. Dalam upaya mencapai sasaran ini, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengajak generasi milenial untuk berpartisipasi aktif dalam pertanian, berharap mereka dapat terlibat langsung dalam menanam dan memproduksi komoditas yang dibutuhkan masyarakat.

Dalam kunjungan kerjanya ke Banyuwangi, Jawa Timur, Sudaryono menekankan pentingnya daerah tersebut sebagai kawasan agraris yang kaya akan hasil pertanian. Ia mengakui bahwa Banyuwangi memiliki inovasi pertanian yang luar biasa, terutama dengan meningkatnya keterlibatan anak muda dalam sektor ini. 

"Dengan banyaknya anak muda yang terjun ke dunia pertanian, kami berharap mereka dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri," ujarnya.

Wakil Menteri juga memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas upaya mereka dalam mempercepat program pertanian. Hal ini berdampak positif dalam menarik minat generasi muda untuk berkecimpung di sektor pertanian. 

BACA JUGA:OJK Tetapkan Syarat Minimal Penghasilan untuk Ajukan Pinjaman Online

BACA JUGA:KKP Siap Wujudkan Swasembada Garam dengan Teknologi dan Kolaborasi

Sudaryono menyebutkan sekitar 9.000 anak muda di Banyuwangi telah bergabung dalam program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) dari Kementerian Pertanian.

Selama kunjungan, Sudaryono meninjau langsung proses produksi dan pengemasan beras organik di Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh. Ia berinteraksi dengan para petani muda, memberikan semangat untuk terus memajukan pertanian di daerah mereka.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Wakil Menteri atas dukungan dan motivasi yang diberikan kepada petani muda. Ia menjelaskan bahwa Banyuwangi telah meluncurkan program Jagoan Tani, yang bertujuan untuk menginkubasi petani muda dan memberikan mereka lebih banyak peluang untuk berkembang di bidang pertanian.

Ipuk juga menekankan pentingnya menerapkan sistem pertanian terintegrasi dengan budi daya organik. "Produk organik saat ini sangat diminati dan lebih menguntungkan dari segi ekonomi, sehingga kami akan terus mendorong petani untuk menerapkan sistem pertanian terintegrasi," katanya. Dengan inisiatif ini, diharapkan Banyuwangi dapat berkontribusi lebih besar terhadap ketahanan pangan nasional.  (ant)

Kategori :