KKP Siap Wujudkan Swasembada Garam dengan Teknologi dan Kolaborasi

Petani memanen garam di kawasan tambak garam Desa Kedungmalang, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (30/7/2024)-Yusuf Nugroho/foc.-ANTARA FOTO

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang menyiapkan sejumlah langkah strategis guna mewujudkan target swasembada garam nasional yang diharapkan tercapai pada tahun 2027, seiring dengan arahan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Victor Gustaaf, Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, menjelaskan bahwa program swasembada garam ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari petambak garam hingga pemerintah daerah dan pelaku industri. 

Salah satu fokus utama program ini adalah pengembangan tambak garam di wilayah yang dinilai memiliki potensi besar, seperti Indramayu, Jawa Barat.

Menurut Victor, Indramayu akan menjadi pusat perhatian dalam pembangunan infrastruktur tambak, pelatihan bagi petambak, dan penyediaan akses pembiayaan. Pada 2024, luas lahan tambak garam produktif di Indramayu tercatat 1.445,65 hektar dengan total produksi mencapai 135.891,10 ton, dengan produktivitas 94 ton per hektar. 

BACA JUGA:Asosiasi Pengusaha Apresiasi Kebijakan PPN untuk Barang Mewah

BACA JUGA:Indonesia Catat Inflasi Terendah Sepanjang Sejarah, 1,57% di Akhir 2024

Sementara itu, stok garam di daerah ini mencapai 25.000 ton yang tersebar di empat kecamatan, yakni Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, dan Patrol.

Selain pengembangan wilayah, KKP juga mendorong penggunaan teknologi baru dalam proses produksi garam. Salah satunya adalah penggunaan geomembran, yang telah terbukti dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas garam yang dihasilkan.

Rencana KKP ke depan mencakup penerapan teknologi baru di beberapa daerah. Di Nusa Tenggara Timur, misalnya, KKP akan memperkenalkan metode konvensional yang dikombinasikan dengan mekanisasi panen di tambak garam seluas 2.500 hektar mulai tahun 2025. Sementara itu, modernisasi produksi garam di Jawa Barat dan empat provinsi lainnya diharapkan dapat meningkatkan produksi melalui metode concentrated brine, dengan target 1.800 hektar.

Pada tahun 2024, produksi garam rakyat tercatat mencapai 2,04 juta ton, melampaui target yang sebelumnya ditetapkan sebesar 2 juta ton. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengembangan tambak garam berjalan sesuai rencana. Dengan peningkatan kapasitas produksi dan penerapan teknologi yang tepat, KKP yakin dapat mencapai swasembada garam nasional.

Sebagai langkah awal, pemerintah menetapkan tidak akan mengimpor garam konsumsi pada tahun 2025. Diperkirakan kebutuhan garam nasional pada 2024 dan 2025 mencapai 4,9 juta ton, dengan proyeksi peningkatan 2,5 persen per tahun seiring dengan pertumbuhan populasi dan sektor industri. 

BACA JUGA:Ini Alasan Dibalik Diskon 50 Persen Tarif Listik di Awal 2025

BACA JUGA:Kementan Gandeng Himbara Sediakan KUR Rp300 Triliun untuk Sektor Pertanian

Rencana produksi dalam negeri untuk tahun 2025 diperkirakan mencapai 2,25 juta ton, dengan sisa stok sebanyak 836 ribu ton, yang akan memenuhi 63 persen dari total kebutuhan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan