Perkuat Ketahanan Pangan, Bulog Siapkan Rp16 Triliun untuk Serap 3 Juta Ton Beras Petani
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) bersama jajaran Bulog dan Bapanas di Jakarta (30/1)-Hilmi Setiawan-Jawa Pos
BELITONGEKSPRES.COM - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, pemerintah kembali menugaskan Perum Bulog untuk menyerap hasil panen petani secara optimal. Dengan target minimal 3 juta ton setara beras, Bulog telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 16 triliun guna memastikan serapan tersebut berjalan lancar.
Kesepakatan ini ditegaskan dalam pertemuan di Kementerian Pertanian pada Kamis 30 Januari, yang dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, serta Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono.
Dalam pertemuan tersebut, komitmen Bulog untuk membeli beras atau gabah dari petani diperkuat dengan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyoroti pentingnya langkah ini dalam menjaga stabilitas harga beras dan mendukung kesejahteraan petani. "Kami telah sepakat untuk menyerap beras sebanyak 3 juta ton hingga April 2025. Ini adalah langkah konkret untuk melindungi hasil panen petani dan menjaga ketersediaan stok pangan nasional," ujarnya.
BACA JUGA:Pesawat Pengangkut Pekerja Minyak Jatuh di Sudan Selatan, 20 Tewas 1 Selamat
BACA JUGA:Presiden Prabowo Ajak Masyarakat Rayakan Tahun Baru Imlek dengan Persatuan
Dengan anggaran Rp 16 triliun yang sudah disiapkan, Bulog memastikan proses pembelian berjalan tanpa hambatan.
Direktur Utama Bulog, Wahyu Suparyono, menegaskan bahwa pembelian dapat dilakukan dalam bentuk gabah maupun beras, dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yaitu Rp 6.500/Kg untuk gabah dan Rp 12.000/Kg untuk beras yang sudah masuk ke gudang Bulog.
“Kami siap bergerak mulai besok. Anggaran sudah ada, gudang tersedia, dan kita bisa bekerja sama dengan BUMN serta penggilingan gabah untuk penyimpanan,” kata Wahyu.
Menurut data yang disampaikan Kementerian Pertanian, produksi beras nasional diperkirakan akan mengalami surplus hingga 2,9 juta ton pada Maret 2025, kemudian bertambah menjadi 3 juta ton pada April. Dengan serapan yang optimal oleh Bulog, diharapkan pasokan beras di dalam negeri tetap terjaga, sehingga menghindari lonjakan harga di pasar.
BACA JUGA:44.000 Narapidana Narkoba Diusulkan Menerima Amnesti dari Presiden Prabowo
BACA JUGA:KPK Siap Umumkan LHKPN Raffi Ahmad, Proses Verifikasi Rampung
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa saat ini stok beras di gudang Bulog sekitar 2 juta ton. Dengan tambahan serapan dari hasil panen petani, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan beras tetap stabil sepanjang tahun.
Penetapan HPP sebesar Rp 6.500/Kg tanpa klasifikasi tingkat kekeringan memberikan keuntungan lebih bagi petani. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menilai kebijakan ini akan mendorong semangat petani untuk terus menanam padi dan mendukung pencapaian swasembada pangan.