BELITOINGEKSPRES.COM - Wakil Ketua Umum I Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Lily M Sambuaga, mengungkapkan bahwa sinergi antara teknologi finansial (fintech) dan sektor-sektor lain merupakan faktor krusial untuk meningkatkan daya saing industri dan mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
“Kolaborasi dalam digitalisasi business-to-business (B2B) yang melibatkan berbagai pihak dapat mempercepat inklusi keuangan secara signifikan,” jelas Lily saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Menurut laporan e-Conomy SEA 2024 yang disusun oleh Google, Temasek & Bain, ekosistem ekonomi digital Indonesia diprediksi tumbuh hingga 40 persen, menyumbang total transaksi digital di negara-negara ASEAN, dengan nilai yang diperkirakan mencapai 200-300 miliar dolar AS (sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun) pada tahun 2030.
AFTECH berkomitmen untuk memfasilitasi kolaborasi antar pemangku kepentingan guna menciptakan inovasi yang aman, dapat diandalkan, dan mudah diakses oleh masyarakat.
BACA JUGA:Menkop Budi Arie Targetkan Koperasi Berkontribusi Lebih Besar pada Perekonomian pada 2025
BACA JUGA:Kemendag Tingkatkan Pengawasan Minyakita Menjelang Natal dan Tahun Baru
“Kolaborasi yang berkelanjutan dan efektif adalah kunci dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang kompetitif dan berkelanjutan, serta mampu bersaing di tingkat global,” tambah Lily.
Di tengah inovasi yang muncul dari kolaborasi lintas sektor, keamanan siber menjadi isu penting yang harus diperhatikan oleh pelaku industri dan masyarakat umum.
Dengan meningkatnya penggunaan layanan pembayaran digital, menjaga perlindungan data dan integritas sistem merupakan tanggung jawab bersama yang harus diutamakan oleh semua pihak dalam ekosistem digital.
Direktur Eksekutif AFTECH, Aries Setiadi, menekankan bahwa tahun 2025 akan menjadi waktu krusial bagi pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi operasional melalui adopsi teknologi keuangan.
“Inovasi dan keamanan siber harus berjalan seiring agar ekosistem digital tetap berkelanjutan,” ungkapnya.
“Semangat kolaborasi dan komitmen ini perlu kita jaga bersama untuk mewujudkan masa depan ekonomi digital Indonesia yang lebih inklusif,” tambah Aries. (ant)