Babel Jaga Harga Beras dengan Tambahan Stok 3.001 Ton
Ilustrasi: Babel Jaga Harga Beras dengan Tambahan Stok 3.001 Ton -- (Antara)
PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Guna menjaga stabilitas harga, para pelaku usaha pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menambah stok beras sebanyak 3.001 ton.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Babel, Tarmin AB mengatakan, rencananya pasokan tersebut tiba dalam minggu ini.
"Dalam minggu ini pasokan 3.001 ton beras kemungkinan akan tiba dan mulai dibongkar di pelabuhan," ungkap Tarmin AB di Pangkalpinang pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Saat ini, stok beras di 17 gudang distributor tercatat sebanyak 6.515,9 ton. Dengan penambahan pasokan baru ini, total stok beras di Babel dalam minggu ini akan mencapai 9.517,7 ton.
BACA JUGA:Skandal Korupsi KUR Rp18,8 Miliar di Bank Sumsel Babel Manggar Terbongkar, Kejati Tahan 2 Tersangka
BACA JUGA:Kurir Asal Palembang Nekat Bawa 1 Kg Sabu ke Babel, Diringkus Polisi di Pelabuhan
"Kami pastikan stok beras yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulau Bangka dan Belitung hingga dua bulan ke depan," jelas Tarmin AB.
Ketersediaan stok beras yang mencukupi ini berdampak positif terhadap harga beras di pasar eceran, khususnya di Pasar Pembangunan Pangkalpinang yang masih relatif stabil.
Sebagai contoh, harga beras medium merek KTJ dan Matahari tetap berada di angka Rp13.800 per kilogram. Sementara beras merek Sendok dihargai Rp13.600 per kilogram. Untuk beras jenis premium, merek Jeruk, RM, dan TR bertahan di harga Rp14.800 per kilogram.
"Data yang kami miliki hanya mencakup stok di tingkat distributor, sedangkan stok beras di pedagang eceran tidak tercatat secara rinci. Diperkirakan stok beras yang ada di masyarakat mencapai 15.000 ton," tambahnya.
BACA JUGA:Kasus Pencurian Emas Rp 1 Miliar di Pangkalpinang Terbongkar, 3 Pelaku dan 2 Penadah Ditangkap
BACA JUGA:BPS: Angka Kemiskinan di Bangka Belitung 2024 Terendah ke-4 Nasional
Untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat, pelaku usaha masih mengandalkan pasokan dari luar daerah karena produksi beras lokal masih terbatas.