Razia Penebangan Liar di HL Gunung Tajam Bocor, Polhut Tak Temukan Pelaku

Barang bukti yang disita Polhut KPHL Belantu Mendanau saat melakukan razia penebangan liar di kawasan Hutan Lindung, Kecamatan Badau, Belitung, Rabu 19 Februari 2025-Ist-

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Polisi kehutanan (Polhut) dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Belantu Mendanau melakukan razia di Gunung Tajam, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, pada Rabu 19 Februari 2025, lalu. 

Tujuannya, untuk menyergap para pelaku dugaan penebangan pohon liar di Kawasan Hutan Lindung tersebut. Namun sayangnya razia diduga bocor sehingga, polhut tidak menemukan para pelaku pembabat hutan. 

Humas KPHL Belantu Mendanau Agustiar (Yoyon Sitompul) mengatakan, kegiatan ini dilakukan lantaran adanya dugaan aktivitas penebangan liar di Hutan Lindung Gunung Tajam. 

Dalam kegiatan tersebut, KPHL Mendanau mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan untuk merusak pohon di lokasi. Seperti motor, bahan bakar dan terpal yang digunakan sebagai tenda. 

BACA JUGA:Djoni Alamsyah-Syamsir Resmi Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Belitung

"Kami sudah mengamankan alat bukti dari para pelaku. Tetapi kami tidak menemukan para pelaku di lokasi," kata Yoyon kepada Belitong Ekspres, Kamis 20 Februari 2025.

Yoyon menjelaskan, awalnya pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai adanya pemotongan kayu illegal fi kawasan tersebut. Setelah itu, KPHL Mendanau melakukan razia. 

"Berdasarkan laporan tersebut, team dipimpin Harso dari Polhut Wahyu, Agus, dan saya Humas beserta rekan-rekan langsung melakukan patroli diwilayah tersebut," jelasnya.

Yoyon menambahkan, setelah melakukan kegiatan tersebut dirinya telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi. Termasuk Kepala Desa (Kades) Badau. 

BACA JUGA:PWI Babel Pertanyakan Prosedur Polres Belitung Periksa Wartawan, Kapolres: Sudah Bersurat ke Dewan Pers

"Kami menghimbau kepada masyarakat yang melakukan pembabatan hutan lindung akan berhadapan dengan hukum. Kami ucapkan terima kasih, kepada masyarakat yang sudah menyampaikan laporan," pungkasnya. (kin) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan