'Street Fotografi Otomotif' Semakin Populer

Dua model berpose saat jalanan lenggang di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/4/2024). Kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas fotografi itu merupakan ajang tahunan dengan memanfaatkan suasana sepi Kota Jakarta saat ditinggal mudik warganya yang--

Saat ini, dunia fotografi semakin luas, tak lagi harus menggunakan studio dengan peralatan yang kompleks. Salah satunya, cukup dengan ponsel pintar untuk memotret objek hobiis seperti otomotif, termasuk di dalamnya sepeda motor atau mobil. Hasilnya berupa street fotografi otomotif yang punya segmen pasar tersendiri.

Hal itu kemudian ditunjang dengan kemudahan yang ditawarkan sosial media sebagai ajang publikasi hasil dari foto-foto otomotif. Alhasil, street fotografi otomotif kini semakin populer dan digemari.

Ibnu, praktisi di komunitas fotografi otomotif di Senayan City, Jakarta Pusat, mengungkapkan, fotografi otomotif seperti menggabungkan dua hobi sekaligus, hobi motret dan hobi otomotif. Mereka yang gandrung pada dunia otomotif umumnya tak bosan untuk memelototi foto-foto sepeda motor atau mobil meski dihasilkan dengan cara yang amatir sekalipun.

Wajar jika kepopuleran fotografi otomotif semakin meluas didorong prosesnya yang cenderung mudah dan sederhana.

Apalagi, sebagai objeknya komunitas otomotif kini juga semakin berkembang dengan berbagai komunitas motor yang bervariasi desain, aksesoris, dan visualnya yang unik. Sehingga, fotografer bisa memotret dimanapun untuk menunjang hobi fotografi otomotifnya.

BACA JUGA:Satgas Khusus Jadi Ujung Tombak Pemberantasan Judi 'Online'

Menurut Ibnu, kepopuleran fotografi otomotif memang mulai meningkat akhir-akhir ini. “Awalnya orang iseng motret di jalanan, lalu karena banyak yang menyukai hasilnya banyak orang lain jadi ikut tertantang dan mencoba,” ujarnya.

Dalam perjalanannya fotografi otomotif berkembang menjadi sebuah aliran teknik memotret tersendiri. Karena, objek yang diambil menjadi sasaran umumnya berada di ruang publik maka fotografi ini biasanya dalam kondisi candid atau tanpa pengarahan khusus.

Foto-foto yang diambil dalam fotografi otomotif biasanya hanya bisa dilakukan di ruang terbuka seperti jalanan dengan berbagai pemandangan seperti, gedung-gedung tinggi, jalanan yang natural, hingga ke pelosok. Dengan kamera-kamera yang tak susah dibawa, fotografer bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan mudah.

Fotografi otomotif, kata Ibnu, jelas berbeda dengan aliran fotografi yang lain termasuk foto studio yang lebih terarah. “Foto studio formal fokusnya memotret hal yang sudah diarahkan. Sedangkan, fotografi otomotif memotret suatu objek yang tidak terarah dan tidak bisa dengan mudah dikontrol,” katanya.

Fotografi otomotif berfokus pada produk-produk otomotif seperti mobil dan motor sebagai obyek. Sehingga, aliran ini memberikan kesan yang bebas, eksploratif, dan sesuai dengan keinginan sang fotografer.

BACA JUGA:Hindari Ambiguitas dalam Istilah Kepemiluan

Mengenai teknik memotret, Ibnu berkata, fotografi otomotif tidak memerlukan teknik yang tinggi ataupun peralatan yang rumit. Cukup dengan sering mengasah kemampuan dan intuisi untuk memotret sebuah momen yang tepat. Prinsipnya fotografi otomotif di jalanan adalah tentang momentum yang tepat, karena kerap kali objeknya bergerak dengan cepat.

Pengalaman memotret berbagai jenis otomotif yang ditemui di jalanan menjadi salah satu cara untuk mengasah intuisi dan kemampuan memotret ala fotografer otomotif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan