Hasto Sebut Program Pengentasan Kemiskinan Prabowo Sejalan dengan Visi PDIP
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers menjelang HUT Ke-52 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (9/1/2025)-Hafidz Mubarak A/Spt/aa.-ANTARA FOTO
BELITONGEKSPRES.COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa inisiatif pengentasan kemiskinan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto sejalan dengan visi dan kebijakan partai yang dipimpinnya.
Pernyataan ini disampaikan Hasto merespons program pembangunan tiga ribu rumah bagi masyarakat miskin yang diluncurkan oleh Prabowo. Kebijakan ini juga menjadi sorotan dalam pidato Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pada perayaan HUT Ke-52 PDIP di Jakarta, Jumat, 10 Januari.
"Program pengentasan kemiskinan Presiden Prabowo selaras dengan kebijakan PDIP. Oleh karena itu, komitmen untuk menyediakan rumah bagi rakyat miskin ini harus menjadi prioritas bagi seluruh kepala daerah dan anggota legislatif PDIP," ungkap Hasto di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, pada hari Minggu.
Hasto menambahkan bahwa peringatan HUT Ke-52 ini menjadi momen bagi PDIP untuk mengingat kembali akar perjuangannya yang berfokus pada kepentingan rakyat kecil. Dia menegaskan dukungannya terhadap program-program Presiden yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Menteri Pertahanan Tekankan Pentingnya 'Soft Power' bagi Kopassus
BACA JUGA:Hasto Kristiyanto Pelajari Hak-Haknya sebagai Tersangka Menjelang Pemeriksaan KPK
"Program 100 hari kerja Presiden Prabowo masih berjalan, dan jika tujuannya adalah untuk wong cilik, PDIP akan sepenuhnya mendukung," tegasnya.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa program-program pro-rakyat yang dilaksanakan oleh Presiden telah mendapatkan persetujuan dari fraksi-fraksi partai politik di DPR RI, termasuk PDIP.
Saat ditanya mengenai sikap politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo, Hasto menyatakan bahwa partainya tidak mengenal istilah oposisi dalam sistem presidensial. Namun, PDIP tetap berkomitmen pada fungsi pengawasan dan evaluasi.
"PDIP, baik dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, selalu memberikan kritik yang konstruktif untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kritik konstruktif dilakukan di internal PDIP. Pada perayaan HUT Ke-52, PDIP mengadakan evaluasi diri dan terbuka terhadap kritik dari masyarakat.
"Fungsi kritik dan autokritik adalah bagian penting dari PDIP dalam berinteraksi dengan pemerintah, DPR, lembaga negara, dan juga dalam merefleksikan diri," tutupnya. (ant)