Menteri Rosan Roeslani Ajak Pengusaha Singapura Investasi di Sektor Hijau Indonesia
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. --Kemenkeu
BELITOINGEKSPRES.COM - Menteri Investasi dan Hilirisasi serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, telah mengajak para pengusaha di Singapura untuk berinvestasi dalam sektor hijau dan hilirisasi di Indonesia.
Seruan ini disampaikan dalam forum Exclusive Dialogue: Mapping Indonesia Investment Trend 2025, yang berlangsung baru-baru ini di Singapura, di mana ia memaparkan kinerja kementeriannya.
Rosan mengungkapkan bahwa dari Januari hingga September 2024, realisasi investasi di Indonesia telah mencapai 76,45 persen dari target tahunan, yang juga menciptakan lebih dari 1,8 juta lapangan kerja baru.
Ia menekankan potensi energi terbarukan di Indonesia yang mencapai 3.700 gigawatt, mendorong ratusan pengusaha Singapura yang hadir untuk berinvestasi sebagai bentuk kolaborasi.
"Kerja sama internasional sangat penting untuk mendukung ketahanan energi, pangan, dan hilirisasi komoditas strategis, yang menjadi kekuatan Indonesia dari total 28 komoditas yang dianalisis oleh pemerintah," ujarnya pada hari Minggu, 8 Desember.
BACA JUGA:OJK Dukung Ansor Stokis dalam Memperkuat Pemberdayaan UMKM di Indonesia
BACA JUGA:Wujudkan Ketahanan Energi Nasional: PIS Kembangkan Infrastruktur LNG di Papua
Selain itu, Rosan, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, menekankan bahwa pendidikan merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing global. Ia percaya bahwa dengan meningkatkan kualitas pendidikan, potensi sumber daya manusia Indonesia akan lebih teroptimalkan, yang pada gilirannya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dia juga mencatat bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mencapai 42 persen dari total global, serta potensi rumput laut sebesar 28 persen.
Hal ini menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam memimpin pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dan industri berbasis kelautan.
Rosan menyampaikan optimisme pemerintah bahwa kerja sama lintas sektor yang meningkat akan memperkuat pelaksanaan proyek strategis dan memastikan keberlanjutan investasi di tanah air.
Menurut data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, total realisasi investasi dari Singapura di Indonesia selama periode 2020 hingga September 2024 mencapai USD 62,16 miliar, menjadikannya kontributor terbesar untuk Foreign Direct Investment (FDI).
Investasi Singapura banyak terfokus pada sektor industri logam, transportasi, gudang, telekomunikasi, industri makanan, perumahan, dan industri kertas. (jpc)