Abdul Mu'ti Sebut Prabowo Mendukung Penerapan Pembelajaran Coding di Sekolah Sejak Dini
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti. -Mita Amalia Hapsari-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah untuk memperkenalkan pembelajaran pengodean (coding) di sekolah-sekolah.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 26 November.
Dalam rapat tersebut, Mu'ti menjelaskan bahwa ia telah menyampaikan kajian terkait pembelajaran coding sebagai mata pelajaran pilihan kepada Presiden Prabowo.
Rencana ini mencakup penerapan coding di tingkat sekolah dasar, dengan kemungkinan dimulai dari kelas 4 atau lebih tinggi. Pembelajaran ini nantinya akan menjadi bagian dari kurikulum sebagai mata pelajaran pilihan, yang sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong digitalisasi pendidikan.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Imbau Calon Kepala Daerah Harus Dewasa dan Legawa Terima Hasil Pilkada
BACA JUGA:Mendikdasmen: Guru Honorer Bersertifikasi Terima Tambahan Rp2 Juta, Guru ASN 1 Kali Gaji Pokok
Mu'ti juga menjelaskan bahwa pembelajaran coding tidak perlu menambah mata pelajaran baru. Sebaliknya, coding dapat diintegrasikan ke dalam pelajaran yang sudah ada, seperti teknik informatika dan keterampilan. Dengan demikian, tidak diperlukan penambahan jumlah guru, melainkan cukup dengan melatih guru yang ada agar dapat mengajarkan coding kepada siswa.
Tiga variasi dalam pembelajaran coding yang diusulkan adalah coding online, coding unplugged (tanpa internet), dan coding yang bisa dilakukan tanpa perangkat khusus, memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan ini secara mandiri.
Sementara itu, Mu'ti juga mengungkapkan bahwa pemerintah berencana untuk memperkenalkan mata pelajaran kecerdasan buatan (AI) dan coding di sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya mendukung program digitalisasi pendidikan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Namun, pengenalan kedua mata pelajaran tersebut akan disesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana TIK masing-masing sekolah.
Dengan langkah ini, diharapkan para siswa dapat memperoleh keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi di masa depan, serta membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. (beritasatu)