Menko Pangan Libatkan Kementan Atur Impor Susu Sapi Perah untuk Lindungi Peternak Lokal
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan berfoto bersama warga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2024). -Aris Wasita-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan menegaskan komitmennya untuk melibatkan Kementerian Pertanian dalam pengaturan impor susu sapi perah guna melindungi produk susu lokal.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa izin impor susu hanya akan diberikan kepada importir yang juga membeli susu dari peternak lokal.
"Importir harus berkontribusi pada sektor lokal. Mereka boleh mendatangkan susu dari luar negeri jika telah mendapat rekomendasi dari Menteri Pertanian dan terbukti membeli susu lokal," tegas Zulkifli Hasan di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa.
Langkah ini diambil untuk menjamin keberlanjutan peternakan lokal yang belakangan menghadapi tantangan besar akibat rendahnya serapan produk mereka oleh industri. Zulkifli mengimbau agar importir yang tidak mendukung pembelian susu lokal segera dilaporkan.
BACA JUGA:Investasi Rp 2.684 Triliun Jadi Kunci Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
BACA JUGA:PPN 12 Persen Akan Diterapkan, Berikut Daftar Barang dan Jasa yang Tak Terkena Pajak
Ia juga menyinggung aksi simbolis mandi susu yang dilakukan oleh para peternak sebagai bentuk protes terhadap kurangnya perhatian dari industri. "Kalau ada susu lokal yang tidak dibeli, segera laporkan ke kementerian. Jangan langsung mandi susu, lapor dulu," ujar Zulkifli dengan nada bercanda.
Aksi mandi susu di Boyolali baru-baru ini mencerminkan frustrasi peternak akibat banyaknya susu lokal yang terbuang karena tidak terserap industri.
Menanggapi hal ini, Penjabat Sementara Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mendesak industri pengolahan susu untuk lebih mendukung peternak lokal.
"Mereka harus menjadi mitra sekaligus pembina bagi peternak. Kami akan mengawal agar polemik ini segera terselesaikan, termasuk memperbaiki rantai pemasaran susu lokal," ujar Nana.
BACA JUGA:Ekonom Sebut Pajak Kekayaan dan Pajak Karbon Potensinya Rp86 Triliun, Bukan Malah Menaikkan PPN
BACA JUGA:OJK Terus Perkuat Pengawasan dan Uji Ketahanan Sektor Industri Jasa Keuangan
Selain menekan importir, Nana juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas susu lokal dan peternakan di Jawa Tengah, khususnya di Boyolali. Upaya ini dinilai strategis untuk memperkuat posisi susu lokal di pasar domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara kebutuhan impor dan dukungan terhadap industri peternakan lokal, sehingga meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional. (ant)