Lebih dari 2 Juta WNI Per Tahun ke Luar Negeri Demi Kecantikan, Korea Selatan Jadi Pilihan Utama

PT Golden Flower Tbk membawa Oracle Dermatology Korea Selatan untuk meningkatkan standar klinik kecantikan di Indonesia.-Istimewa-

BELITONGEKSPRES.COM - Keinginan memiliki kulit sehat dan glowing seperti perempuan Korea Selatan terus mendorong perkembangan industri kecantikan di Indonesia. 

Untuk menjawab kebutuhan ini, PT Golden Flower Tbk, yang sebelumnya dikenal dalam industri garmen, kini merambah dunia kecantikan dengan menggandeng Oracle Dermatology, klinik dermatologi ternama asal Korea Selatan.

Melalui anak usahanya, PT Oracle Medika Indonesia, PT Golden Flower Tbk resmi menjalin kemitraan strategis dengan Oracle Dermatology. 

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan pada 28 Oktober 2024 di Seoul, Korea Selatan. Langkah ini bertujuan menghadirkan layanan dermatologi bertaraf internasional di berbagai kota besar di Indonesia.

BACA JUGA:Samsung Kesulitan Dalam Mengembangkan Exynos 2500, Apa Penyebabnya?

BACA JUGA:Google Rilis Aplikasi Gemini Khusus untuk iPhone, Apa Keunggulannya?

Oracle Dermatology, dengan pengalaman lebih dari dua dekade dan lebih dari 100 cabang di seluruh dunia, akan membawa teknologi terkini dan keahlian dokter Korea Selatan ke Indonesia.

"Kami bangga memperkenalkan Oracle Dermatology ke Indonesia. Melalui pelatihan intensif dari dokter-dokter unggulan Korea Selatan, kami ingin memastikan bahwa dokter lokal memiliki keterampilan yang setara dengan standar global," ujar Diana Jo, CEO PT Oracle Medika Indonesia.

PT Oracle Medika Indonesia berencana membuka hingga 100 klinik kecantikan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan. 

Dengan ekspansi ini, perusahaan berharap dapat memberikan akses lebih luas ke layanan kecantikan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

Mengurangi Ketergantungan pada Perawatan di Luar Negeri

Pendiri PT Golden Flower Tbk, Po Sun Kok, menyoroti tingginya ketergantungan masyarakat Indonesia pada layanan kesehatan dan kecantikan di luar negeri. 

BACA JUGA:Jetour Pilih Perakitan Lokal, Antisipasi Kenaikan PPN 12 Persen

BACA JUGA:Oppo Dominasi Pasar Ponsel Pintar Asia Tenggara dengan Peningkatan Pengiriman 15 Persen

Lebih dari dua juta WNI melakukan perawatan di luar negeri setiap tahun, mengakibatkan potensi kehilangan devisa hingga Rp172,8 triliun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan